Saham Ngamuk 11.000%, Apa Hubungan Toto Sugiri-Anthoni Salim?

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
16 June 2021 07:11
Otto Sugiri Founder DCII dan EDGE. (Dok: DCII)
Foto: Otto Sugiri Founder DCII dan EDGE. (Dok: DCII)

Memang benar jika sebagian besar kekayaan Salim diperoleh berkat usaha keluaga Salim yang dibangun mendiang Sudono Salim (Liem Sioe Liong) dalam membangun perusahaan mi instan dan tepung terigu.

Meskipun mahir jualan mi instan bukan berarti Anthoni Salim buta akan bisnis teknologi dan data center.

Sebelum namanya ramai disandingkan dengan DCII, Grup Salim telah menandatangani kesepakatan kerja sama pendirian perusahaan patungan atau joint venture (JV), IndoKeppel Data Centre 1 (IKDC 1) awal 2018 lalu.

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Keppel, perusahaan asal Singapura, dan Grup Salim melalui Alpha Data Center Fund (Alpha DC Fund), yang dikelola oleh Alpha Investment Partners Limited (Alpha) dan Keppel Data Centers Holding Pte Ltd.

Dalam perjanjian tersebut Salim menguasi 60% sedangkan 40% sisanya dimiliki Keppel.

Seperti disebutkan dalam keterangan resmi Keppel, lokasi data center tersebut dibangun di Bogor, di atas lahan seluas 7 hektare dengan total Gross Floor Area mencapai 105.300 ft2 atau hampir satu setengah kali luas lapangan sepak bola.

Di luar Data Center, Grup Salim juga sudah merambah bisnis teknologi lain, yaitu fiber optik melalui PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), perusahaan asosiasi Indomaret, yang menguasai perusahaan fiber optik PT Mega Akses Persada.

Selain itu Grup Salim juga bekerja sama dengan CBN terkait bisnis fiber optik. 

Potensi kerja sama bisnis

Penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta orang dengan nilai internet economy gross merchandise value (GMV) mencapai US$ 44 miliar atau setara Rp 629 triliun (kurs Rp 14.300/US$), merupakan pasar yang belum tersentuh sempurna.

Bisnis digital yang masih minim pesaing saat ini yang akan semakin bertambahnya nilai internet economy di masa depan inilah disinyalur merupakan salah satu alasan Salim dan Toto menjadi partner di DCII

Berkat kemitraan ini, Salim dan DCII membangun kawasan data center H2 di Karawang, Jawa Barat.

Pembangunan data center H2 telah dimulai sejak kuartal IV 2020. Dengan dilakukannya topping off ipada Senin (14/6) menandai bahwa kegiatan konstruksi memasuki tahap akhir dan diperkirakan selesai pada kuartal IV 2021.

Executive Director Salim Group, Axton Salim yang juga putra Anthoni Salim, mengatakan, pengembangan data center ini diharapkan akan berimplikasi positif pada percepatan digitalisasi di Indonesia.

"Hari ini adalah topping off [penutupan atap] gedung data center pertama H2," kata Axton, dalam keterangan resminya, Senin (14/6/2021).

Dihubungi terpisah soal keterkaitan dan hubungan ayahnya dengan Toto Sugiri, Axton yang juga Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) serta generasi ketiga Grup Salim ini belum menjawab pertanyaan CNBC Indonesia.

Direktur Utama DCI Indonesia Toto Sugiri menambahkan, dengan dibentuknya gedung data center H2 ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di tengah percepatan digitalisasi sekarang ini.

"H2 merupakan salah satu kompleks data center terbesar di Asia Tenggara dan akan memiliki total kapasitas data center ratusan MW dengan pembangunan yang akan dilaksanakan dalam beberapa tahap," katanya.

DCII pertama kali melantai di bursa pada 6 Januari 2021 dengan harga awal Rp 420/saham. Data BEI, saham DCII ditutup pada Senin ini (14/6/2021) naik 16,32% di Rp 50.250/saham.

Artinya sejak IPO saham ini sudah meroket 11.864% dalam 6 bulan terakhir ini, kapitalisasinya resmi masuk big cap alias di atas Rp 100 triliun.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular