Goks! Naik 11.000%, Saham DCII jadi yang Termahal di Bursa RI

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
15 June 2021 15:25
IPO PT DCI Indonesia Tbk (DCII), 6 Januari 2021/BEI
Foto: IPO PT DCI Indonesia Tbk (DCII), 6 Januari 2021/BEI

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten penyedia layanan data center milik pengusaha Toto Sugiri, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) memang fenomenal. Harga saham ini naik ribuan persen dalam kurun waktu enam bulan sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sejak awal melantai (initial public offering/IPO) pada 6 Januari tahun ini, saham ini terus merangsek ke atas hingga akhirnya melewati harga dua saham 'dedengkot' paling mahal di bursa Tanah Air, raksasa rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan bank swasta terbesar di RI, PT Bank Central Asia (BBCA) alias BCA.

Pada saat IPO, saham emiten yang didirikan pada 2011 silam ini sebesar Rp 420/saham. Saat ini, Selasa (15/6), saham DCII sudah meroket 'to the moon' 11.864% ke harga Rp 50.250/saham.

Sejurus dengan itu, hanya butuh waktu sekitar 5 bulan untuk saham ini bisa masuk ke ke jajaran big cap alias saham dengan nilai market cap di atas Rp 100 triliun. Saat ini market cap saham DCII tercatat sebesar Rp 119,78 triliun.

Dengan harga mencapai Rp 50.250/saham, praktis saham DCII menduduki 'singgasana' saham dengan harga tertinggi di bursa Tanah Air. Ini berkat kenaikan saham DCII yang 'gila-gilaan' akhir-akhir ini.

Saham DCII mencatatkan reli kenaikan selama 10 hari beruntun, sebelum akhirnya disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai hari ini (15/6). Sebenarnya, pada Selasa (8/6) pekan lalu, saham DCII sudah menyalip dua saham yang paling mahal di bursa, GGRM dan BBCA.

Kala itu, saham DCII menembus Rp 34.200, saham GGRM sebesar Rp 33.025/saham, dan saham BBCA di Rp 32.150/saham.

Sepekan berlalu, saat saham GGRM dan BBCA naik dan turun 'ala kadarnya', saham DCII terus tarik gas hingga berhasil 'mengasapi' kedua saham tersebut.

Catatan saja, setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada 4 Maret 2019 di harga Rp 94.400/saham, saham GGRM cenderung 'menuruni bukit' hingga saat ini.

Kenaikan saham DCII sejak awal IPO berkaitan dengan euforia indeks teknologi (IDXTECHNO) yang pada awal tahun ini baru diluncurkan oleh BEI. Saham ini semakin bergerak liar setidaknya dalam 2 pekan terakhir setelah tersengat kabar bos Grup Indofood, Anthoni Salim, resmi memborong saham DCII dari semula 3,03% kini menjadi 11,12%.

Data ini terungkap dalam daftar pemegang saham di atas 5% yang dipublikasikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 2 Juni 2021.

Berdasarkan data KSEI tersebut, transaksi pembelian ini dilakukan pada 31 Mei 2021 dengan harga Rp 5.277/saham. Total jumlah saham baru yang dibeli oleh Anthony Salim adalah sejumlah 192,74 juta, sehingga nilai transaksi ini mencapai Rp 1,01 triliun.

Sebelumnya Anthoni Salim telah menguasai 72,29 juta saham DCII atau 3,03% dari total saham, dan setelah pembelian baru ini kepemilikan saham Bos Indofood ini mencapai 265 juta saham.

Salim menjelaskan bahwa tujuan transaksi ini adalah untuk investasi di bidang teknologi dengan status kepemilikan saham secara langsung.

Sebelumnya, dalam keterangan resmi Senin lalu, DCII juga tengah membangun kawasan data center di Karawang, Jawa Barat.

Executive Director Salim Group, Axton Salim yang juga putra Anthoni Salim, mengatakan, pengembangan data center ini diharapkan akan berimplikasi positif pada percepatan digitalisasi di Indonesia.

"Hari ini adalah topping off [penutupan atap] gedung data center pertama H2," kata Axton, dalam keterangan resminya, Senin (14/6/2021).

Axton menambahkan, pembangunan gedung ini telah dimulai sejak kuartal IV 2020. Dengan dilakukannya topping off ini menandai bahwa kegiatan konstruksi memasuki tahap akhir dan diperkirakan selesai pada kuartal IV 2021.

Gedung ini memiliki 10 lantai dengan enam lantai di antaranya ruang data dengan total kapasitas 3.000 rack serta kapasitas total daya listrik 15 megawatt (MW).

Tambagan saja, seelain saham DCII, di daftar 5 besar saham termahal di atas ada saham emiten Toto Sugiri lainnya, PT Indointernet Tbk (EDGE) yang melantai pada 8 Februari 2021 dengan kenaikan 309,83% sejak IPO di harga Rp  7.375/saham.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Data Center Moncer, Laba DCII Melesat 42,76% pada 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular