
Alert! Terbang 11.000%, Saham DCII Anthoni Salim Digembok BEI

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BE) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham emiten data center PT DCI Indonesia
Tbk. (DCII) dalam rangka cooling down sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut.
"Dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham DCII pada perdagangan tanggal 15 Juni 2021," tulis pengumuman BEI, Selasa pagi (15/6).
Penghentian sementara perdagangan saham DCII tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham DCII.
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," tulis BEI.
DCII pertama kali melantai di bursa pada 6 Januari 2021 dengan harga awal Rp 420/saham. Data BEI, saham DCII ditutup pada Senin kemarin (14/6/2021) naik 16,32% di Rp 50.250/saham. Sebulan terakhir akumulatif saham ini meroket 329%.
Artinya sejak IPO saham ini sudah meroket 11.864% dalam 6 bulan terakhir ini, kapitalisasinya resmi masuk big cap alias di atas Rp 100 triliun.
Sebelumnya, saham ini terkerek sentimen masuknya CEO dan bos Grup Indofood Anthoni Salim ke saham perusahaan. Anthoni Salim, sebelumnya menambah kepemilikan atas saham DCII dari semula 3,03% kini menjadi 11,12%.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 2 Juni 2021, transaksi pembelian ini dilakukan pada 31 Mei 2021 dengan harga Rp 5.277/saham.
Total jumlah saham baru yang dibeli oleh Anthony Salim adalah sejumlah 192,74 juta, sehingga nilai transaksi ini mencapai Rp 1,01 triliun.
Sebelumnya Anthoni Salim telah menguasai 72,29 juta saham DCII atau 3,03% dari total saham, dan setelah pembelian baru ini kepemilikan saham Bos Indofood ini mencapai 265 juta saham.
Dalam keterangan resmi Senin kemarin, DCII juga tengah membangun kawasan data center di Karawang, Jawa Barat.
Executive Director Salim Group, Axton Salim yang juga putra Anthoni Salim, mengatakan, pengembangan data center ini diharapkan akan berimplikasi positif pada percepatan digitalisasi di Indonesia.
"Hari ini adalah topping off [penutupan atap] gedung data center pertama H2," kata Axton, dalam keterangan resminya, Senin (14/6/2021).
Axton menambahkan, pembangunan gedung ini telah dimulai sejak kuartal IV 2020. Dengan dilakukannya topping off ini menandai bahwa kegiatan konstruksi memasuki tahap akhir dan diperkirakan selesai pada kuartal IV 2021.
Gedung ini memiliki 10 lantai dengan enam lantai di antaranya ruang data dengan total kapasitas 3.000 rack serta kapasitas total daya listrik 15 megawatt (MW).
Anthoni Salim sebelumnya telah memulai langkah memasuki bisnis digital di Indonesia termasuk data center melalui kerja sama dengan IndoKeppel dan investasi di CBN.
Sementara itu, Direktur Utama DCI Indonesia Toto Sugiri menambahkan, dengan dibentuknya gedung data center H2 ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di tengah percepatan digitalisasi sekarang ini.
"H2 merupakan salah satu kompleks data center terbesar di Asia Tenggara dan akan memiliki total kapasitas data center ratusan MW dengan pembangunan yang akan dilaksanakan dalam beberapa tahap," katanya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham DCII Salim 15 Hari Disuspensi Bursa, Ini Alasannya
