Simak 8 Kabar Penting, Sebelum Mulai Cari Cuan Hari Ini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
30 April 2021 08:15
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham tanah air kembali berbalik ke level psikologis 6.000 pada perdagangan Kamis kemarin (29/4/2021) meski tetap dibayangi tekanan jual pelaku pasar asing.

IHSG ditutup menguat sebesar 0,64% ke level 6.012,96 poin pada perdagangan Kamis kemarin dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 9,78 triliun. Pelaku pasar asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 20,14 miliar.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan menjelang akhir pekan ini, Jumat (30/4/2021):

1. Pandemi, Laba Telkom Melesat Jadi Rp 20,8 T di 2020

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mampu mencatat kinerja yang baik dengan membukukan pertumbuhan yang positif dari sisi pendapatan, EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) serta laba bersih selama tahun 2020.

Laba bersih Telkom naik 11,5% menjadi Rp 20,80 triliun di tahun lalu, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, Rp 18,66 triliun, sementara pendapatan juga naik 0,7% menjadi Rp 136,46 triliun dari sebelumnya Rp 135,57 triliun.

Adapun EBITDA Perseroan tahun 2020 tercatat Rp 72,08 triliun sebesar 11,2%. Manajemen mengungkapkan pencapaian ini memberikan sinyal optimisme bahwa digitalisasi mampu menjadi motor penggerak penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

2. Curhatan Bos RS Siloam: Cash Flow Sempat Tersisa 21 Hari

Sebelum mencetak laba signifikan di 3 bulan tahun ini, jaringan rumah sakit Siloam sebetulnya sempat tertekan dengan adanya serangan pandemi virus Corona yang mulai muncul sejak awal tahun 2020 lalu. Hal itu diungkapkan oleh Caroline Riady, Wakil Presiden Direktur Siloam International Hospitals.

Dia menyatakan manajemen harus berjibaku menghadapi pandemi di masa awal kemunculan Maret 2020. BahkandDi suatu hari dia bercerita cash flow atau arus keuangan perusahaan hanya bersisa untuk 21 hari ke depan saja.

Dia mengatakan hal ini terjadi karena banyak pasien yang ketakutan untuk ke rumah sakit. Jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap mengalami penurunan signifikan, sehingga pemasukan ke Siloam berkurang.

"Pada suatu hari direktur keuangan saya sampaikan, 'bu kita cashflow udah tinggal 21 hari', dan pada saat itu pasiennya juga takut ke rumah sakit jadi nggak ada pasien berobat," ujar Caroline dalam program Ask d'Boss, dilansir Detikfinance.

3. Taipan Ini Caplok Lahan Industri Cikarang Rp 547 M

Emiten penyedia jasa sewa gudang logistik yang dimiliki oleh taipan The Ning King, PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) baru saja menyelesaikan transaksi pembelian lahan industri lewat proses akuisisi saham milik PT Hamparan Cipta Sejati (HCS).

Menurut keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (29/4/2021), Mega Manunggal membeli saham HCS melalui anak usahanya, PT Intirub, dengan nilai transaksi Rp 547,49 miliar. Dengan transaksi ini, Intirub berhasil mengambilalih atau mengakuisisi 99,99% saham milik HCS.

Adapun proses transaksi tersebut dilakukan berdasarkan penandatanganan dokumen hukum berupa akta jual beli saham antara HCS, yang berkedudukan di Jakarta Selatan, dengan Intirub, yang berlokasi di Jakarta Timur.

4. Grup Lippo Blak-blakan soal Kabar Masuknya Gojek di Hypermart

Manajemen emiten ritel konsumer Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) tak menampik kabar adanya pasar yang menyebut bahwa investor baru perusahaan adalah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek. Namun perusahaan juga tak mengkonfirmasi kejelasan pasti mengenai kebenaran kabar tersebut.

Direktur Matahari Putra Prima Herry Senjaya mengatakan bahwa perusahaan telah menyampaikan seluruh informasi yang berkaitan dengan investor tersebut Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Investor yang masuk sejauh ini informasi yang kami dapatkan sudah kami sampaikan semua informasi yang kami peroleh dalam keterbukaan informasi di OJK dan bursa," kata Herry dalam public expose insidentil, Kamis (29/4/2021).

5. Terkuak! Bank Aladin Syariah Jajaki Masuknya Shopee

Manajemen PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK), bank yang baru saja mengganti namanya menjadi PT Bank Aladin Syariah Tbk, mengakui memang ada pendekatan dengan calon investor strategis, salah satunya potensi masuknya Sea Ltd, induk dari e-commerce Shopee yang berbasis di Singapura.

Sebetulnya kabar tersebut pertama kali diembuskan dalam laporan The Straits Times, media asal Singapura, berdasarkan sumber yang mengetahui kabar pasar ini. Sumber tersebut menyebutkan Sea sedang mengincar Bank Aladin Syariah untuk menjadi partner online dari anak usahanya Shopee.

Sea yang tercatat di bursa Wall Street, NYSE (New York Stock Exchange), dengan kode saham SE ini sudah memiliki PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE). Bank ini kini sudah berubah nama menjadi Bank Seabank Indonesia.

6. Bank Permata Siap Rights Issue 88 Miliar Saham

Bank bekas milik Grup Astra dan Standard Chartered, PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang kini dipegang mayoritas sahamnya oleh Bangkok Bank, siap melakukan penambahan modal dengan menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue sebanyak-banyaknya 88 juta saham kelas B.

Berdasarkan publikasi prospektus perusahaan, nilai nominal yang ditetapkan dalam Penawaran Umum terbatas (PUT) ke-IX ini yakni Rp 125/saham tetapi manajemen belum menentukan harga pelaksanaan rights issue ini.

Setiap pemegang saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan (DPS) pada 22 Juni 2021 pukul 16.00 WIB mempunyai HMETD di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham.

7. Vale Bagi Dividen Rp 462 M dari Laba Bersih 2020

Emiten tambang nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membagikan dividen untuk tahun buku yang berakhir tahun 2020. Perseroan tercatat terakhir kali membagikan dividen pada 2014.

Pemegang saham Vale menyetujui pembagian dividen sebesar 40% dari perolehan laba bersih tahun 2020 sebesar US$ 82,82 juta.

"Terakhir, Vale membayar dividen tahun buku 2014. Rapat menyetujui pembagian 40% dari laba bersih tahun 2020 atau sebesar US$ 33 juta sebagai dividen," kata Chief Financial Officer Vale Indonesia, Berdardus Irmanto, dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (29/4/2021).

Ada beberapa pertimbangan perseroan membagikan dividen di tahun ini dari tren di tahun sebelumnya yang selalu digunakan sebagai laba ditahan untuk ekspansi bisnis. Pertama, kondisi kas yang dimiliki perseroan sampai dengan 2020 cukup tinggi. Hal ini juga turut ditopang oleh kenaikan harga nikel dan membaiknya kinerja perseroan.

8. Digugat PKPU Rp 13 M oleh Hartono, Begini Respons WSBP

Manajemen emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Beton Tbk (WSBP) menyatakan akan melakukan pelunasan terkait gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) oleh vendor ekspedisi senilai Rp 13 miliar.

Gugatan ini didafttarkan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat oleh PT Hartono Naga Persada dengan nomor perkara 151/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Jkt.Pst. Berdasarkan laporan keuangan WSBP 2020, disebutkan bahwa Hartono merupakan satu dari puluhan rekanan pemasok Waskita Beton.

"Perseroan berkomitmen dalam mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik serta akan mengikuti segala proses hukum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan itikad baik," kata Sekretaris Perusahaan WSBP, Siti Fathia Maisa Syafurah, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis (29/4/2021).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular