Baca 7 Informasi Penting Ini Sebelum Berburu Cuan Hari Ini

Monica Wareza, CNBC Indonesia
20 May 2021 08:25
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah peristiwa terjadi pada emiten di pasar saham dalam negeri pada perdagangan kemarin Rabu (19/5/2021) mulai dari kondisi perusahaan setelah menjalani proses hukum hingga rencana aksi korporasi.

CNBC Indonesia telah merangkum tujuh peristiwa untuk menjadi bahan pertimbangan sebelumnya perdagangan hari ini Kamis (21/5/2021) dibuka.

1. Wah! Kena PKPU, Plafon Rp 4,4 T buat Sritex Disetop Perbankan

Manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) menyebutkan saat ini para kreditor termasuk perbankan telah membekukan fasilitas kredit untuk perusahaan dengan nilai mencapai US$ 300 juta atau setara dengan Rp 4,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.500/US$).

Pembekuan fasilitas kredit ini merupakan dampak dari status perusahaan yang saat ini mengalami penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) sementara.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan, Rabu sore (19/5) dibekukannya fasilitas kredit ini membuat perusahaan harus membiayai operasionalnya menggunakan kas internal. Hal ini akan berdampak pada kinerja penjualan perusahaan dalam jangka panjang.

2. Lewat KAEF, Grup Astra-Pan Brothers Vaksinasi Ribuan Pekerja

Sejumlah perusahaan swasta Tanah Air mulai melakukan program Vaksinasi Gotong Royong atau vaksinasi mandiri kepada para pekerjanya.

Grup Astra misalnya, melakukan penyuntikan vaksin terhadap 2.000 karyawan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dan PT United Tractors Tbk (UNTR) yang bekerjasama dengan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) sebagai BUMN yang ditunjuk pemerintah untuk menangani vaksinasi.

Vaksinasi ini merupakan tahap awal dari penyuntikan untuk 300.000 orang lebih karyawan Grup Astra dan keluarga inti mereka yang tersebar di seluruh Indonesia dengan mengikuti ketersediaan vaksin yang dikoordinasikan oleh Kadin. Kimia Farma akan menyuplai seluruh vaksin seperti yang ditugaskan pemerintah termasuk untuk Grup Astra.

3. Usai Jual AEON Mall, BKSL Lego Lahan ke Pengembang Malaysia

Setelah menyelesaikan transaksi penjualan mall Aeon Sentul City, emiten properti PT Sentul City Tbk (BKSL) baru-baru ini menjual lahan seluas 9,4 hektare kepada salah satu pengembang properti asal Malaysia, Genting Property Sdn Bhd (Genting Property).

Presiden Komisaris Sentul City, Basaria Panjaitan mengatakan, akuisisi lahan seluas 9,4 hektare di kawasan Commercial Business District (CBD) Sentul City ini akan menjadi proyek perdana Genting Property di Jabodetabek, sejalan dengan rencana ekspansi bisnis Genting Property.

"Investasi Genting ini adalah bukti kepercayaan investor mancanegara pada peluang bisnis di Sentul City yang dapat menjadi katalis pengembangan wilayah Jabodetabek," kata Basaria, Rabu (19/5/2021).

4. Pemilik Mal Kokas-Gancit Rilis Obligasi Rp 1,5 T, Kupon 4,8%

Emiten properti dan pengelola pusat perbelanjaan Mal Kota Kasablanka (Kokas) dan Gandaria City (Gancit), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), baru saja menerbitkan efek bersifat utang (obligas) sebesar US$ 100 juta atau setara Rp 1,45 triliun (kurs 14.500) pada 17 Mei 2021 lalu.

Surat utang ini memberikan tingkat bunga 4,875% per tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2028 sebagaimana diungkapkan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (19/5/2021).

Surat utang tambahan ini merupakan satu kesatuan dengan seri utang US$ 300 juta (Rp 4,35 triliun) dengan tingkat bunga dan waktu jatuh tempo sama yang telah diterbitkan oleh perseroan pada 29 April 2021.

5. Gak Cuma Rudy Tanoe, 3 Investor Baru Siap Borong Saham ZBRA

Emiten layanan supply chain logistik, PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA), berencana melakukan penambahan modal dengan menerbitkan saham baru via hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Aksi korporasi ini sudah mendapat restu pemegang saham dapat RUPSLB 7 Mei 2021.

Perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,42 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham, atau sebanyak-banyaknya sebesar 400% dari jumlah saham sebelum pelaksanaan PMHMETD II.

Mengacu prospektus yang disampaikan ZBRA, pemegang saham utama akan melakukan penyetoran modal dalam bentuk lain atau inbreng berupa saham kepemilikan kepada PT Dos Ni Roha (DNR), perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Rudy Tanoesoedibjo, kakak taipan pemilik Grup MNC Hary Tanoesoedibjo.

6. Kacau! Emiten Tambang Emas Sandi Uno Tekor Rp 71 M di Q1

Emiten tambang emas yang sahamnya dimiliki Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), mencatatkan kerugian bersih sebanyak US$ 4,98 juta atau setara dengan Rp 71,21 miliar (kurs 14.300) sepanjang kuartal pertama tahun 2021.

Sebelumnya, pada kuartal yang sama tahun 2020, MDKA masih mampu mencetak laba bersih hingga US$ 14,97 juta atau setara Rp 214,12 miliar.

Penurunan laba perusahaan salah satunya didorong oleh turunnya pendapatan perusahaan hingga 55,15% secara tahunan menjadi US$ 46,54 juta (Rp 665,64 miliar) dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 103,78 (Rp 1,48 triliun).

7. Sempat Kena PKPU, Emiten Properti Ini Cari 'Bohir' Baru

Emiten properti yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 November 2018, PT Kota Satu Properti Tbk (SATU) berencana untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Penerbitan saham baru melalui mekanisme private placement ini berjumlah 137,5 juta saham seri B dengan nilai nominal Rp 50/saham. Keputusan finalisasi penerbitan saham baru ini masih menunggu persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada hari Rabu, 23 Juni 2021.

Dari mekanisme private placement 137,5 juta saham seri B seharga Rp 50/saham ini, perusahaan menargetkan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 6,87 miliar.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular