
Ada 8 Kabar Wajib Anda Baca Sebelum Trading Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik melaju di teritori positif pada perdagangan Selasa kemarin (17/2/2021) dengan penguatan sebesar 0,35% ke level 6.292,39 poin.
Data perdagangan mencatat, nilai transaksi harian mencapai Rp 13,33 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,34 juta kali. Pelaku pasar asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 378,65 miliar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Rabu ini (17/2/2021):
1. Dirut BTN Ditetapkan Awal Maret
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 10 Maret 2021. Salah satu agenda adalah persetujuan perubahan pengurus atau direksi perseroan.
Seperti disampaikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini, Selasa (16/2/2021), BTN menyebutkan ada sembilan mata acara dalam RUPST tersebut.
Salah satu agendanya adalah penunjukan direktur utama definitif setelah jabatan tersebut kosong ditinggalkan Pahala Nugraha Mansury yang menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang menjadi Menteri Kesehatan.
"Sehubungan dengan jabatan Direktur Utama yang lowong maka dikukuhkan melalui RUPS serta calon Direksi dan/atau Dewan Komisaris yang diusulkan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna agar diangkat oleh RUPS," tulis pengumuman tersebut.
2. Ciputra Terbitkan MTN Rp 1,4 T
Emiten properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) resmi menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) dengan nilai total S$ 125 juta, nilai itu setara dengan Rp 1,32 triliun (kurs Rp 10.526/S$).
Sekretaris Perusahaan CTRA Tulus Santoso mengatakan obligasi tersebut terbagi atas dua kali penerbitan. Sebagaimana disampaikan sebelumnya melalui Surat No. 006a/TSB/h/II/2021-CTRA tanggal 4 Februari 2021 yang disampaikan CTRA kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada 2 Februari 2021 perseroan telah melakukan penerbitan MTN tahun 2021 tahap 001 dengan jumlah pokok sebesar S$ 100 juta.
Tingkat bunga sebesar 6% per tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2026 (MTN 2021 Tahap 001).
Setelah itu, pada 11 Februari 2021 perseroan juga telah melakukan penerbitan MTN tahun 2021 tambahan tahap 002 sebesar S$ 25 juta dengan tingkat bunga sebesar 6% yang akan jatuh tempo pada tahun 2026. Tahapan MTN ini dikonsolidasikan dan menjadi satu seri dengan MTN 2021 (untuk selanjutnya disebut sebagai MTN 2021 Tahap 002).
3. Traveloka Bakal IPO di Wall Street Tahun Ini
Startup berstatus unicorn di Indonesia, Traveloka, berencana untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham Amerika Serikat (AS) atau bursa Wall Street tahun ini.
Aksi korporasi rencananya akan dilakukan melalui perusahaan cek kosong (blank check companies) atau lebih dikenal dengan special purpose acquisition company (SPAC).
Chief Executive Officer (CEO) Traveloka Ferry Unardi mengatakan dana IPO ini akan digunakan untuk melakukan akuisisi atau merger dengan perusahaan lain.
"Jika kami dapat melakukannya lebih cepat, kami kemudian dapat fokus pada eksekusi dan mengembangkan perusahaan," kata Ferry dalam wawancaranya dengan Bloomberg Television, dikutip Selasa (16/2/2021).
4. Jokowi Lantik Direksi SWF, BNLI dan DOID Kehilangan Direksi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan jajaran dewan direksi Lembaga Pengelola Investasi (LPI), dana abadi Indonesia yang bernama Indonesia Investment Authority (INA). Dua dari lima direksi SWF, merupakan direksi emiten yang saat ini masih aktif menjabat.
Jokowi mengatakan, pembentukan INA diperintah langsung UU Cipta kerja, kelembagaan kerja jelas sebagaimana diatur dalam PP Nomor 74/2020. INA juga dijamin menjadi institusi profesional yang dilindungi UU dan menggunakan pertimbangan profesional dalam menentukan langkah-langkah kerjanya.
"INA akan menjadi mitra strategis bagi dalam dan luar negeri agar tersedia pembiayaan berkelanjutan," kata Jokowi, di Istana Negara, dalam siaran langsung lewat Youtube, Selasa (16/2/2021).