
Menanti Stimulus Jumbo AS, Arah IHSG Hari Ini Tak Tentu

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa (16/2/21). Indeks acuan bursa nasional tersebut menguat 0,35% ke 6.292,39.
Nilai transaksi sebesar sebesar Rp 13,33 triliun. Investor asing melakukan jual bersih Rp 244 miliar di pasar reguler.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan sentimen masih seputar penantian stimulus keuangan Amerika Serikat. DPR Amerika pada akhirnya akan memberikan suara terkait dengan stimulus pada tanggal 26 Februari mendatang dimana nilai stimulus tersebut tidak berubah dari angka di US$ 1,9 triliun.
Sejalan dengan akan segera disahkannya stimulus ini, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mulai memikirkan terkait dengan stimulus infrastruktur dan lapangan pekerjaan.
Biden akan memulai pertemuan dengan senator dari kedua belah pihak untuk membahas proposal tentang infrastruktur, internet hingga ke wilayah pelosok, dan energi terbarukan.
Sejalan dengan itu, Reliance Sekuritas menyebutkan pasar saham Amerika naik ke rekor karena optimisme atas pemulihan ekonomi terus mengalir melalui pasar.
Selain itu, imbal hasil untuk Treasury 10 tahun, meningkat sebanyak sembilan basis poin menjadi 1,30%, tertinggi sejak Februari 2020. Obligasi global memperpanjang awal terburuk untuk satu tahun sejak 2013.
Dari segi teknikal, IHSG bergerak terkonsolidasi pada area dekat upper bollinger bands dengan potensi menjenuh pada area overbought secara momentum. IHSG potensi bergerak terkonsolidasi cenderung tertekan setelah membentuk pola doji di level resistance fractal.
Artha Sekuritas menyebutkan pergerakan pasar saham dalam negeri masih akan minim sentimen terutama dari data perekonomian. Di sisi lain, investor akan cenderung wait and see menjelang penetapan suku bunga oleh Bank Indonesia.
MNC Sekuritas menilai posisi IHSG saat ini sudah menembus resistance 6.287, selama IHSG belum terkoreksi ke bawah 6.156 maka diperkirakan adanya potensi penguatan lanjutan ke area 6.330 untuk membentuk wave B.
Namun dapat diperhatikan, selama IHSG belum mampu menguat di atas 6.505, maka IHSG masih rentan koreksi membentuk wave C, terlebih jika IHSG secara agresif terkoreksi ke bawah 6.156 atau bahkan 6.069 dalam jangka pendek.
Untuk hari ini indeks akan bergerak di kisaran support 6.156 dan 6.069 serta resisten di 6.322 dan 6.505.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga