Ada 8 Kabar Wajib Anda Baca Sebelum Trading Hari Ini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
17 February 2021 08:40
Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik melaju di teritori positif pada perdagangan Selasa kemarin (17/2/2021) dengan penguatan sebesar 0,35% ke level 6.292,39 poin.

Data perdagangan mencatat, nilai transaksi harian mencapai Rp 13,33 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,34 juta kali. Pelaku pasar asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 378,65 miliar.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Rabu ini (17/2/2021):

1. Dirut BTN Ditetapkan Awal Maret

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 10 Maret 2021. Salah satu agenda adalah persetujuan perubahan pengurus atau direksi perseroan.

Seperti disampaikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini, Selasa (16/2/2021), BTN menyebutkan ada sembilan mata acara dalam RUPST tersebut.

Salah satu agendanya adalah penunjukan direktur utama definitif setelah jabatan tersebut kosong ditinggalkan Pahala Nugraha Mansury yang menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang menjadi Menteri Kesehatan.

"Sehubungan dengan jabatan Direktur Utama yang lowong maka dikukuhkan melalui RUPS serta calon Direksi dan/atau Dewan Komisaris yang diusulkan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna agar diangkat oleh RUPS," tulis pengumuman tersebut.

2. Ciputra Terbitkan MTN Rp 1,4 T

Emiten properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) resmi menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) dengan nilai total S$ 125 juta, nilai itu setara dengan Rp 1,32 triliun (kurs Rp 10.526/S$).

Sekretaris Perusahaan CTRA Tulus Santoso mengatakan obligasi tersebut terbagi atas dua kali penerbitan. Sebagaimana disampaikan sebelumnya melalui Surat No. 006a/TSB/h/II/2021-CTRA tanggal 4 Februari 2021 yang disampaikan CTRA kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada 2 Februari 2021 perseroan telah melakukan penerbitan MTN tahun 2021 tahap 001 dengan jumlah pokok sebesar S$ 100 juta.

Tingkat bunga sebesar 6% per tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2026 (MTN 2021 Tahap 001).

Setelah itu, pada 11 Februari 2021 perseroan juga telah melakukan penerbitan MTN tahun 2021 tambahan tahap 002 sebesar S$ 25 juta dengan tingkat bunga sebesar 6% yang akan jatuh tempo pada tahun 2026. Tahapan MTN ini dikonsolidasikan dan menjadi satu seri dengan MTN 2021 (untuk selanjutnya disebut sebagai MTN 2021 Tahap 002).

3. Traveloka Bakal IPO di Wall Street Tahun Ini

Startup berstatus unicorn di Indonesia, Traveloka, berencana untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham Amerika Serikat (AS) atau bursa Wall Street tahun ini.

Aksi korporasi rencananya akan dilakukan melalui perusahaan cek kosong (blank check companies) atau lebih dikenal dengan special purpose acquisition company (SPAC).

Chief Executive Officer (CEO) Traveloka Ferry Unardi mengatakan dana IPO ini akan digunakan untuk melakukan akuisisi atau merger dengan perusahaan lain.

"Jika kami dapat melakukannya lebih cepat, kami kemudian dapat fokus pada eksekusi dan mengembangkan perusahaan," kata Ferry dalam wawancaranya dengan Bloomberg Television, dikutip Selasa (16/2/2021).

4. Jokowi Lantik Direksi SWF, BNLI dan DOID Kehilangan Direksi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan jajaran dewan direksi Lembaga Pengelola Investasi (LPI), dana abadi Indonesia yang bernama Indonesia Investment Authority (INA). Dua dari lima direksi SWF, merupakan direksi emiten yang saat ini masih aktif menjabat.

Jokowi mengatakan, pembentukan INA diperintah langsung UU Cipta kerja, kelembagaan kerja jelas sebagaimana diatur dalam PP Nomor 74/2020. INA juga dijamin menjadi institusi profesional yang dilindungi UU dan menggunakan pertimbangan profesional dalam menentukan langkah-langkah kerjanya.

"INA akan menjadi mitra strategis bagi dalam dan luar negeri agar tersedia pembiayaan berkelanjutan," kata Jokowi, di Istana Negara, dalam siaran langsung lewat Youtube, Selasa (16/2/2021).

5.Gandeng Sungwun Korsel, Kimia Farma Genjot Fasilitas Obat

Adapun dua emiten yang bakal kehilangan direksinya antara lain, Direktur Utama Bank Permata, Ridha Wirakusumah, Eddy Porwanto, Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) sejak 2013.

Perusahaan farmasi PT Kimia Farma Tbk (KAEF) bekerjasama dengan perusahaan farmasi asal Korea Selatan Sungwun Pharmacopia Co. Ltd. mengenjot pengembangan fasilitas produksi bahan baku obat (BBO) di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan pabrik tersebut telah memproduksi sebanyak 9 item BBO hingga tahun 2020 lalu. Pengembangan ini dilakukan sesuai dengan prioritas kebutuhan nasional.

"Dalam pengembangan BBO, Kimia Farma menjalin kerja sama dengan perusahaan dari Korea Selatan yaitu Sungwun Pharmacopia yang memiliki kapabilitas riset pengembangan BBO serta memberikan kesempatan bagi para SDM kami untuk memperoleh transfer knowledge dan transfer technology dalam pengembangan dan produksi BBO," kata Verdi dalam siaran persnya, Selasa (16/2/2021).

6. 3 Investor Kakap Siap Masuk, PTPP Kebut Proyek Batang

PT PP Tbk (PTPP) mengebut penyelesaian pembangunan proyek Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang untuk bisa selesai tahun ini sesuai dengan target. Saat ini sudah terdapat tiga investor asing yang akan membangun pabriknya di kawasan tersebut.

Corporate Secretary PTPP Yuyus Juarsa mengatakan perusahaan mengerjakan paket I.1.B Pembangunan Jalan KIT Batang dengan lingkup pekerjaan pembangunan Jalan Baru sepanjang 3,6 kilometer dan satu jembatan sepanjang 84 meter.

Proyek pembangunan jalan tersebut memiliki masa pelaksanaan selama 180 hari kalender dengan nilai kontrak Rp 183 miliar yang dibiayai dari APBN 2020-2021.

7. Emiten Sandi Uno Mau Bagi Dividen Tunai Rp 1,54 T

Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana membagikan dividen tunai senilai Rp 1,54 triliun. Dividen tersebut berasal dari saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya per 31 Desember 2019.

Dalam pengumuman yang disampaikan manajemen TBIG, untuk menyetujui rencana pembagian dividen tunai tersebut, perseroan akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada Selasa, 9 Maret 2021 mendatang di The Grove Suites, Kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan.

Seperti diketahui, berdasarkan laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada 31 Desember 2019 yang telah diaudit, perseroan memiliki saldo laba yang belum ditentukan penggunannya sebesar Rp 1,54 triliun.

8. Laba XL Anjlok 48% Jadi Rp 371 M di 2020

Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) melaporkan kinerja perusahaan sepanjang 2020 lalu. Nilai laba bersih perusahaan sepanjang tahun lalu turun signifikan sebesar 47,85% ke Rp 371,59 miliar dari nilai laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 712,57 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai laba bersih per saham juga ikut turun menjadi Rp 35/saham dari periode sebelumnya yang senilai Rp 67/saham.

Padahal pada periode ini pendapatan perusahaan mengalami kenaikan meski tipis sebesar 3,48% menjadi senilai Rp 26,01 triliun, dari pendapatan perusahaan di akhir 2019 yang senilai Rp 25,13 triliun.

Pendapatan data naik menjadi senilai Rp 21,38 triliun, dari sebelumnya senilai Rp 19,28 triliun. Sedangkan pendapatan non data turun menjadi sebesar Rp 2,82 triliun dari posisi Rp 3,55 triliun di akhir Desember 2019.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular