Cek! 10 Saham Tercuan-Terboncos, Ada yang 2 Hari Melesat 69%

tahir saleh, CNBC Indonesia
07 January 2021 06:39
Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Selain saham-saham top gainers kemarin, ada pula saham-saham dengan penurunan harga saham signifikan pada perdagangan Rabu kemarin. 

10 Saham Top Losers, Rabu (6/1)

1. Indofarma (INAF), saham -5,53% di Rp 4.610, transaksi Rp 159,7 miliar
2. Delta Dunia Makmur (DOID), saham -5,46% Rp 346, transaksi Rp 80,9 miliar
3. Kimia Farma (KAEF), saham -5,17% Rp 4.860, transaksi Rp 551,2 miliar
4. J Resources Asia (PSAB), saham -4,55% Rp 252, transaksi Rp 26,5 miliar
5. Indika Energy (INDY), saham -4,44% Rp1.615, transaksi Rp 73,3 miliar
6. Adaro Energy (ADRO), saham -3,51% Rp 1.375, transaksi Rp 282,1 miliar
7. Buyung Poetra (HOKI), -3,51% Rp 1.100, transaksi Rp 72,8 miliar
8. Merdeka Copper (MDKA), -2,93% Rp 2.650, transaksi Rp 174,6 miliar
9. Telkom Indonesia (TLKM), -2,88% Rp 3.370, transaksi Rp 693,6 miliar
10. Lippo Karawaci (LPKR), -2,78% Rp 210, transaksi Rp 31 miliar.

Koreksi dua saham farmasi BUMN lantaran pada perdagangan Selasa, kedua saham ini sudah untung besar. Biasanya terjadi profit taking jangka pendek bagi investor. 

Pada perdagangan Selasa, saham Kimia Farma (KAEF) melesat 18,09% di level Rp 5.125, dengan transaksi Rp 582,4 miliar. Sementara itu, saham INAF pada Selasa juga meroket 17,59% menjadi Rp 4.880, dengan nilai transaksi Rp 202 miliar.

Adapun saham properti seperti Lippo Karawaci juga digoyang sentimen PSBB. Tim Riset CNBC Indonesia menilai pengumuman Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi sentimen negatif IHSG dan saham-sahan properti dan mal.

Dalam pengumuman pada Rabu siang, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan adanya pengetatan PSBB.

"Mendagri akan buat edaran ke Pimpinan Daerah. Tadi sudah disampaikan oleh Presiden ke Gubernur seluruh Indonesia," kata Menko Airlangga.

Di sisi lain, sentimen negatif juga datang dari rilis Bank Dunia (World Bank) yang memprediksi ekonomi global akan tumbuh terbatas, dengan asumsi vaksin Covid-19 telah diterima secara luas di banyak negara.

Dalam laporan "Global Economic Prospects (GEP)" yang dirilis pada Selasa (5/1/2021), dilansir CNBC Indonesia, Bank Dunia menilai ekonomi global bakal tumbuh setelah kontraksi 4,3% pada tahun 2020. Pandemi membuat jutaan orang jatuh miskin dan dapat menekan aktivitas ekonomi dalam jangka panjang.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular