
Waskita Karya & TGRA Kerja Sama Proyek EBT Senilai Rp 12,5 T

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dan PT. Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) telah melakukan penandatanganan Master Agreement Pembangunan 5 PLTMH di Propinsi Sumatera Utara dan 2 PLTA di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan total nilai investasi mencapai Rp 12,5 trilliun.
Penandatanganan dilakukan oleh Senior Vice President EPC Division, Purma Yose Rizal dan Director of Operation III Waskita Karya Gunadi. Sementara dari pihak Terregra Asia dilakukan oleh Finance Director Terregra Asia Daniel Tagu Dedo dan President Director Terregra Asia Djani Sutedja, bertempat di Kantor Pusat PT Waskita Karya Jakarta, pada hari Jumat 11 Desember 2020.
Menurut Gunadi, Waskita Karya fokus pada pembangunan Infrastruktur berupa jalan toll dan infrastruktur lainnya termasuk pembangkit listrik. Hingga saat ini, Waskita memiliki aset infrastruktur konektivitas pada 17 ruas jalan tol sepanjang 909 kilometer, nilai dari seluruh aset jalan tol tersebut mencapai Rp 60 triliun.
Selain jalan tol, untuk mendukung target pencapaian kontribusi EBT oleh Pemerintah pada tahun 2024 sebesar 23% dari total kebutuhan energi di tanah air, Waskita juga memberikan kontribusi dalam pembangunan proyek-proyek EBT di Indonesia, sebagaimana yang baru saja ditandatangani dengan Terregra Asia Energy.
Djani Sutedja President Director Terregra Asia Energy, menyatakan bahwa pemilihan Waskita sebagai kontraktor EPC dalam pembangunan 5 PLTMH dan 2 PLTA ini, karena Waskita memiliki reputasi yang tidak diragukan lagi untuk mengerjakan proyek-proyek infrastruktur besar dan berkualitas.
Lebih rinci, 5 PLTMH yang berlokasi di Propinsi Sumatera Utara, telah memiliki Power Purchase Agreement (PPA) dengan PLN dengan kapasitas masing-masing 2x3.5MW (2 proyek), 2x4.9MW (1 proyek) dan 2x5MW (2 proyek) atau total kapasitas PLTMH adalah 42.98MW. Adapun 2 unit PLTA masing-masing dengan kapasitas 2x166MW dan 3x45MW atau total mencapai 467 MW telah selesai studi kelayakan dan perijinan lokasi.
Total kapasitas dari 7 hydro power plant tersebut adalah sebesar 509.98MW. Commercial on date (COD) ditargetkan untuk PLTMH 24 bulan dari saat pembangunan sedangkan untuk PLTA 36 bulan.
Djani Sutedja yang merupakan salah satu founders dari Terregra Asia Energy memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang energi di tanah air, selain pengalaman di bidang oil and gas dan tambang.
"Energi baru terbarukan di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, baik yang berasal dari sungai, matahari, angin dan bio massa; Terregra Asia Energy akan terus melakukan research and development untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam pemenuhan kebutuhan EBT di Indonesia.", tambah Djani Sutedja.
Senior Vice President EPC Division Waskita Karya, Purma Yose Rizal mengatakan bahwa pihaknya sangat siap untuk mendukung Terregra Asia Energy sebagai kontraktor EPC, baik perancangan maupun pelaksanaan dalam pembangunan 7 proyek ini.
Nilai investasi diperkirakan mencapai Rp 12.5 trilliun, sumber dana pembiayaan akan dipenuhi melalui skema debt financing dan equity financing yang melibatkan lembaga pembiayaan dalam negeri.
"Aksi korporasi yang sedang disiapkan oleh Terregra Asia Energy adalah rights issue dan penerbitan green bond dalam rangka mendukung pembangunan power plant renewable energy yang baru saja ditandatangani," demikian disampaikan Finance Director TGRA, Daniel Tagu Dedo.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dapat Rp 377 M dari Terregra, WSKT Bangun PLTM Batang Toru