
Untung Gede Sehari, 5 Saham Ini Cuan Double Digit!

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat galau, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berhasil ditutup menguat 0,53% ke 6.137,34 pada perdagangan Selasa kemarin (5/1/2021).
Data BEI mencatat, indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sempat merah karena pelaku pasar khawatir dengan sentimen negatif koreksi di bursa Wall Street AS. Indeks bahkan sempat ambles ke level terendah 6.073 pada awal perdagangan.
Data BEI mencatat, sebanyak 229 saham naik, 257 saham turun dan 149 saham sisanya stagnan. Nilai transaksi bursa mencapai Rp 16,47 triliun, dengan volume perdagangan 18,36 miliar saham dan frekuensi perdagangan 1,37 juta kali.
Adapun bursa saham Asia juga mayoritas ditutup hijau. Penurunan hanya dicatatkan indeks Nikkei 225 di Bursa Tokyo yang turun 0,37%, sementara Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,64%, Shanghai naik 0,73%, dan STI Singapura naik 0,03%.
Berikut 5 saham paling tinggi penguatan harga sahamnya pada perdagangan Selasa.
5 Saham Top Gainers Selasa (5/1)
1. Terregra Asia Energy (TGRA), saham +34,48% di level Rp 195, transaksi Rp 74,5 miliar
2. MNC Kapital Indonesia (BCAP), saham +28,21% Rp 200, transaksi Rp 21 miliar
3. Itama Ranoraya (IRRA), saham 24,71% Rp 2.120, transaksi Rp 376,1 miliar
4. Kimia Farma (KAEF), saham +18,09% Rp 5.125, transaksi Rp 582,4 miliar
5. Indofarma (INAF), saham +17,59% Rp 4.880, transaksi Rp 202 miliar
Sebagai catatan, penguatan harga saham TGRA juga terjadi di tengah kabar soal PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang akan menggarap proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan nilai mencapai Rp 12 triliun, bersama dengan TGRA.
Informasi resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, Terregra Asia Energy melakukan penandatanganan master agreement pada Selasa ini (5/1), atas pembangunan lima pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Provinsi Nangroh Aceh Darulsalam.
Adapun sentimen positif BCAP yakni aksi korporasi yang baru saja dilakukan. Emiten Holding Keuangan Grup MNC ini mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi mayoritas saham Auerbach Grayson & Company LLC (AGCO), perusahaan broker saham yang berpusat di New York.
"Dengan mengakuisisi saham AGCO, BCAP akan mendapatkan keuntungan dari kuatnya jaringan internasional AGCO serta akses ke 126 mitra lokal di seluruh dunia," kata Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman of MNC Group Indonesia, dalam keterangan resmi, Senin (4/1/2021).
Hary Tanoe menjelaskan, akuisisi ini bertujuan untuk melengkapi jaringan distribusi kegiatan pasar modal MNC Sekuritas (placement dan broker saham), pasar utang, investment banking, riset dan online trading, tidak hanya di Indonesia, tetapi menjangkau hingga komunitas investasi global.
Sementara itu, katalis bagi Itama Ranoraya yakni kabar soal realilsasi order untuk pengadaan produk Covid Swab Antigen Test dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Order tersebut terdiri dari dua tahap, di mana tahap I sebanyak 200.000 unit dan tahap II sebanyak 400.000 unit sehingga totalnya sebanyak 600.000 unit produk Covid Swab Antigen Test.
Di sisi lain, saham-saham lain yang juga masuk top gainers kemarin di antaranya PT Butung Poetra Sembada Tbk (HOKI) naik 8,06%, PT Panin Financial Tbk (PNLF) naik 7.32%, dan PT PP Properti Tbk (PPRO) sahamnya melonjak 6,45%.
5 Saham Top Losers Selasa (5/1)
1. Lancartama Sejati (TAMA), saham -6,93% Rp 94, transaksi Rp 7,7 miliar
2. Bank China Construction (MCOR), saham -5,14% Rp 166, transaksi Rp 19,3 miliar
3. Indosat (ISAT), saham -3,88% Rp 5.575, transaksi Rp 148,7 miliar
4. Bank Maybank (BNII), saham -3,08% Rp 378, transaksi Rp 47,8 miliar
5. Energi Mega Persada (ENRG), saham -2,86% Rp 136, transaksi Rp 35,9 miliar.
TAMA adalah emiten kontraktor yang fokus sektor properti khususnya perumahan dan komersial sejak 1990. Proyek TAMA menyebar di Jabodetabek dan Sumatera Selatan dengan beberapa proyek termasuk ruko, perumahan dan gedung perkantoran.
Emiten ini melepas 200 juta saham ke publik setara 20% melalui skema penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan harga penawaran Rp 175 per saham pada 10 Februari 2020.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Kelewat! Cek Dulu 10 Saham Paling Cuan 2020
