Tahan Spekulasi Merebak, Saham ARTO Disuspensi BEI Lagi

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
08 October 2019 08:54
Otoritas bursa ini kembali mengghentikan perdagangan saham ARTO setelah kemarin ditransaksikan auto rejection lagi.
Foto: Bank Artos (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) tampaknya tak mau membiarkan spekulasi merebak pada saham PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO). Otoritas bursa ini kembali menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham ARTO setelah Senin kemarin ditransaksikan menyentuh batas auto rejection lagi.

"BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham ARTO di pasar reguler dan tunai sejak 8 Oktober 2019 sampai ada pengumuman bursa lebih lanjut," kata Kepala Divisi Pengawasan Perdagangan Lidia M Panjaitan, dalam pengumuman yang disampaikan, Selasa ini.

Ini merupakan sanksi suspensi yang ke-4 dikenakan BEI terhadap saham ARTO.


Berdasarkan data perdagangan BEI, pada awal tahun harga saham ARTO tercatat pada level Rp 184/saham. Sementara itu, dari pada perdagangan Senin kemarin harga saham ARTO sudah bertengger pada level Rp 2.630/unit.

Artinya kenaikan harga saham ARTO mencapai 1.329,35%. Kenaikan harga yang sangat signifikan ini terjadi dalam kurung waktu kurang dari 10 bulan.

Sebelumnya BEI sudah melakukan penghentian sementara saham ARTO sebanyak tiga kali guna mendinginkan pasar (cooling down) seiring dengan kenaikan harga sahamnya yang tidak wajar.

Suspensi pertama kali dilakukan pada 20 Agustus 2019. BEI terpaksa melakukan suspensi karena saham ARTO begitu liar setelah kabar akuisisi terungkap ke publik pada pertengahan Agustus itu. Kala itu, bankir senior Jerry Ng dan pengusaha Patrick Walujo berkongsi akan mencaplok 51% saham Bank Artos.

Akuisisi tersebut dilakukan oleh perusahaan milik Jerry Ng bernama MEI, dan entitas milik Patrick Walujo, yakni Wealth Track Technology Limited yang berbasis di Hong Kong.

Saham Bank Artos lalu dibuka kembali sehari berikutnya, 21 Agustus. BEI lagi-lagi menghentikan perdagangan saham di pasar reguler dan tunai pada 22 Agustus dan suspensi ketiga pada Jumat ini.

Pada 4 Oktober BEI kembali menghentikan perdagangan saham ARTO karena kenaikan kumulatif yang signifikan. BEI akhirnya membuka suspensi perdagangan setelah mendapatkan surat penjelasan yang diberikan Bank Artos.

Jerry Ng dan Patrick Walujo dikabarkan punya rencana besar setelah pengambilalihan 51% saham ARTO. Bank yang berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat ini bakal disulap jadi bank yang menangani transaksi Gojek.

Sumber CNBC Indonesia membisikkan Bank Artos nantinya akan menjadi bank digital yang menangani transaksi Gojek kemudian ditransformasikan menjadi GoBank atau milik Gojek.

"Semua transaksi Gojek akan diurus oleh Gobank. Jadi biaya transaksi bisa ditekan tetapi pendapatan dari transaksi masuk ke Gojek. Transformasi ini akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan setelah core bisnis bank digital berjalan stabil," ujarnya, seperti dikutip Kamis (3/10/2019).

Merespons hal tersebut, Direktur Utama sekaligus Sekretaris Perusahaan Bank Artos, Deddy Triyana, mengatakan informasi bank tersebut berubah menjadi Bank Gojek bukan dari perusahaan.

"Dalam pemberitaan di atas juga dikutip pernyataan Dirut MEI [PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia, pembeli Bank Artos] bahwa saat ini tidak ada rencana bagi Bank Artos nantinya untuk melakukan kerja sama eksklusif dengan platform teknologi atau ekosistem mana pun," tegas Deddy dalam surat jawaban kepada BEI, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (4/10).

Dalam surat tersebut, Deddy juga menjelaskan, sehubungan dengan rencana pengambilalihan saham perseroan (akuisisi), pihaknya sudah menyampaikan informasi sesuai dengan pengumuman ringkasan rancangan pengambilalihan yang telah diumumkan oleh Bank Artos pada 22 Agustus 2019.

Adapun perubahan informasi dan pernyataan kembali atas ringkasan rancangan pengambilalihan atau akuisisi tersebut juga sudah disampaikan kepada otoritas bursa pada 26 September 2019.

"Metamorfosis Ekosistem Indonesia atau MEI dan Wealth Track Technology [WTT] bermaksud untuk mengambilalih saham yang mewakili tidak kurang dari 51% yang terdiri dari 37,65% akan diambilalih oleh MEI dan 13,55% akan diambil oleh WTT," jelasnya.

Saham ARTO Terbang 1.300%, Ini Kata Analis
[Gambas:Video CNBC]


Dia mengatakan tidak terdapat informasi atau kejadian penting lain yang secara material dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan, serta dapat mempengaruhi harg saham perusahaan selain penjelasan tersebut.

"Sampai saat ini sih saya tidak mendengar informasi tentang hal tersebut [GoBank]. Jadi tidak tahu juga asalnya dari mana," kata Deddy kepada CNBC Indonesia, Jumat sore (4/10/2019).

"Prinsipnya kami akan komunikasi intensif dengan Bursa. Jika Bursa ada meminta penjelasan kami akan segera memenuhinya," tegasnya.
(hps/tas) Next Article Saham Meroket 1.046% & Mau Jadi GoBank, ARTO Kena Suspen BEI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular