Perhatian Investor, Saham ARTO Terbang & Sedang Diawasi BEI

Monica Wareza, CNBC Indonesia
07 October 2019 10:42
Kala itu, bankir senior Jerry Ng dan pengusaha Patrick Walujo berkongsi akan mencaplok 51% saham Bank Artos.
Foto: Bursa Efek Indonesia (BEI) (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan masih terus memantau pergerakan saham PT Bank Artos Tbk. (ARTO) yang selama beberapa waktu terakhir terus mengalami auto reject atas (ARA). Padahal saham ini sudah sempat dihentikan sementara perdagangannya (suspensi) namun peningkatannya tak terbendung.

"ARTO nanti akan di monitor terus oleh BEI," kata Laksono kepada CNBC Indonesia, Senin (7/10/2019).

Pada perdagangan hari ini saham ARTO kembali melesat dan menyentuh level auto reject atas pada perdagangan Senin ini (7/10/2019), setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan sahamnya usai disuspensi Jumat pekan lalu.

Berdasarkan data perdagangan BEI, harga saham ARTO naik 24,64% ke level Rp 2.630/saham. Volume perdagangan mencapai 13,6 ribu saham senilai Rp 35,72 miliar.

BEI akhirnya membuka suspensi perdagangan setelah mendapatkan surat penjelasan yang diberikan Bank Artos atas pertanyaan Bursa, mulai hari ini sesi I.

Sepanjang tahun ini secara total BEI sudah melakukan suspensi saham ARTO sebanyak tiga kali guna mendinginkan pasar (cooling down) seiring dengan kenaikan harga sahamnya yang tidak wajar.

Suspensi pertama kali dilakukan pada 20 Agustus 2019. BEI terpaksa melakukan suspensi karena saham ARTO begitu liar setelah kabar akuisisi terungkap ke publik pada pertengahan Agustus itu. Kala itu, bankir senior Jerry Ng dan pengusaha Patrick Walujo berkongsi akan mencaplok 51% saham Bank Artos.

Direktur Utama sekaligus Sekretaris Perusahaan Bank Artos, Deddy Triyana, mengatakan informasi bank tersebut berubah menjadi Bank Gojek bukan dari perusahaan.

"Dalam pemberitaan di atas juga dikutip pernyataan Dirut MEI [PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia, pembeli Bank Artos] bahwa saat ini tidak ada rencana bagi Bank Artos nantinya untuk melakukan kerja sama eksklusif dengan platform teknologi atau ekosistem mana pun," tegas Deddy dalam surat jawaban kepada BEI, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (4/10).

Dalam surat tersebut, Deddy juga menjelaskan, sehubungan dengan rencana pengambilalihan saham perseroan (akuisisi), pihaknya sudah menyampaikan informasi sesuai dengan pengumuman ringkasan rancangan pengambilalihan yang telah diumumkan oleh Bank Artos pada 22 Agustus 2019.

Adapun perubahan informasi dan pernyataan kembali atas ringkasan rancangan pengambilalihan atau akuisisi tersebut juga sudah disampaikan kepada otoritas bursa pada 26 September 2019.

"Metamorfosis Ekosistem Indonesia atau MEI dan Wealth Track Technology [WTT] bermaksud untuk mengambilalih saham yang mewakili tidak kurang dari 51% yang terdiri dari 37,65% akan diambilalih oleh MEI dan 13,55% akan diambil oleh WTT," jelasnya.

Dia mengatakan tidak terdapat informasi atau kejadian penting lain yang secara material dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan, serta dapat mempengaruhi harg saham perusahaan selain penjelasan tersebut.


(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular