Jepang, Inggris, Indonesia, dan Resesi Ekonomi Dunia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 September 2019 05:18
Ekonomi Indonesia pun Melambat
Ilustrasi Aktivitas di Pelabuhan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Tidak cuma di negara maju, kabar buruk juga menghinggapi negara berkembang seperti Indonesia. Bak petir di siang bolong, kemarin Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan mencapai 5% pada 2020.

Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2020 kemungkinan tumbuh 4,9% dan terus melambat menjadi 4,6% pada 2022. Kalau benar pertumbuhan ekonomi tahun depan hanya 4,9%, maka akan menjadi yang terendah sejak 2015.




Menurut Bank Dunia, perlambatan ekonomi Indonesia disebabkan oleh rendahnya produktivitas dan penurunan pertumbuhan tenaga kerja. Selain itu, perlambatan ekonomi global yang membuat harga komoditas anjlok membuat perekonomian Tanah Air kian tertekan.

“Jika pertumbuhan ekonomi China melambat 10 poin persentase, maka ekonomi Indonesia akan berkurang 0,3 poin persentase. Saat resesi global 2009, pertumbuhan ekonomi dunia turun 6,2 poin persentase dan ekonomi Indonesia berkurang 1,7 poin persentase,” jelas kajian Bank Dunia yang berjudul Global Economic Risk and Implication for Indonesia.

Tahun ini, nikmati saja pertumbuhan ekonomi yang masih di kisaran 5%. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2019 tumbuh 5,1% sementara proyeksi pemerintah ada di 5,08%.

Sering kita tidak bisa menikmati dan terus mengkritik pertumbuhan ekonomi yang begitu-begitu saja, 5% terus-terusan. Padahal kalau sudah di bawah 5%, kita baru sadar bahwa bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di kisaran itu adalah sebuah kemewahan. Penyesalan memang selalu datang belakangan.



(BERLANJUT KE HALAMAN 4)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular