
SMI: Ada Negara Resesi, Luar Biasa Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5%
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
26 August 2019 12:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi ekonomi global saat ini sedang mengalami ketidakpastian, bahkan ada negara yang ekonominya sudah mengalami resesi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5% sudah dianggap luar biasa.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, saat menggelar konferensi pers APBN KiTa di kantornya, Jakarta, Senin (26/8/2019).
"Tren besar, hampir semua negara di dunia mengalami pelemahan (ekonomi). Maka Indonesia terjaga di 5% ini exceptional (luar biasa). Apalagi ada negara yang sudah resesi," ujar Sri Mulyani.
Dia memaparkan, pusat krisis baru bermunculan saat ini. Sumber risiko global makin meluas dan meningkat, antara lain naiknya tensi politik Jepang-Korea Selatan, Argentina, dan Hong Kong. "Kemudian perang dagang AS-Tiongkok yang berkembang menjadi currency war (perang mata uang)," ujarnya.
Kemudian, ujar Sri Mulyani, terjadi peningkatan indeks ketidakpastian ekonomi global, meski volatilitas sektor keuangan globa menunjukkan peningkatan yang moderat.
"Pernyataan Presiden Trump untuk kembali melakukan kenaikan tarif impor barang dari Tiongkok, serta pernyataan yang ditujukan kepada The Fed memberikan sentimen negatif di pasar global pada hari Jumat 23 Agustus 2019 tergambar dari kenaikan indeks volatilitas secara signifikan," papar Sri Mulyani.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ekonomi Indonesia yang masih tumbuh di atas 5% harus disyukuri.
"Setiap waktu tantangan berbeda-beda, ada tim ekonomi baru dan tetap itu tantangannya berbeda. Saya sangat bersyukur, karena negara lain pertumbuhan ekonominya turun bahkan minus, kalau kita tidak bersyukur ekonomi tumbuh di atas 5% namanya kufur nikmat. Bagaimana sih kita ini, coba lihat tetangga-tetangga yang di dekat kita," papar Jokowi.
Simak penjelasan Jokowi terkait tantangan ekonomi di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(wed/miq) Next Article Jangan Kaget, Ini Ramalan Sri Mulyani soal Ekonomi RI
Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, saat menggelar konferensi pers APBN KiTa di kantornya, Jakarta, Senin (26/8/2019).
"Tren besar, hampir semua negara di dunia mengalami pelemahan (ekonomi). Maka Indonesia terjaga di 5% ini exceptional (luar biasa). Apalagi ada negara yang sudah resesi," ujar Sri Mulyani.
Kemudian, ujar Sri Mulyani, terjadi peningkatan indeks ketidakpastian ekonomi global, meski volatilitas sektor keuangan globa menunjukkan peningkatan yang moderat.
"Pernyataan Presiden Trump untuk kembali melakukan kenaikan tarif impor barang dari Tiongkok, serta pernyataan yang ditujukan kepada The Fed memberikan sentimen negatif di pasar global pada hari Jumat 23 Agustus 2019 tergambar dari kenaikan indeks volatilitas secara signifikan," papar Sri Mulyani.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ekonomi Indonesia yang masih tumbuh di atas 5% harus disyukuri.
"Setiap waktu tantangan berbeda-beda, ada tim ekonomi baru dan tetap itu tantangannya berbeda. Saya sangat bersyukur, karena negara lain pertumbuhan ekonominya turun bahkan minus, kalau kita tidak bersyukur ekonomi tumbuh di atas 5% namanya kufur nikmat. Bagaimana sih kita ini, coba lihat tetangga-tetangga yang di dekat kita," papar Jokowi.
Simak penjelasan Jokowi terkait tantangan ekonomi di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(wed/miq) Next Article Jangan Kaget, Ini Ramalan Sri Mulyani soal Ekonomi RI
Most Popular