Jangan Kaget, Ini Ramalan Sri Mulyani soal Ekonomi RI

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
14 April 2020 14:21
sri mulyani
Foto: CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan, Sri Mulyani indrawati, tak memungkiri terbuka kemungkinan terberat ekonomi Indonesia mengalami resesi akibat wabah pandemi corona atau Covid-19.

Pernyataan bendahara negara berdasarkan skenario terberat yang akan dihadapi ekonomi Indonesia, apabila wabah penyakit tersebut tak kunjung usai. Bukan tidak mungkin, Indonesia juga akan mengalami resesi.

"Kalau kondisi berat panjang, kemungkinan akan terjadi resesi di mana dua kuartal berturut-turut PDB bisa negatif," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers usai sidang kabinet paripurna, Selasa (14/4/2020).

Sri Mulyani sendiri mengakui, kuartal II-2020 akan menjadi titik terberat dalam perekonomian Indonesia. Dalam skenario pemerintah, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini bisa hampir mendekati nol persen.


"Pertumbuhan ekonomi bisa turun 0,3%, hampir mendekati nol atau bahkan negatif growth di minus 2,6%. Dan untuk kuartal III akan ada recovery di 1,5% dan 2,8%," katanya.

Sebagai informasi, resesi bisa diartikan sebagai kontraksi ekonomi dalam dua kuartal beruntun pada tahun yang sama. Misalnya, terjadi kontraksi di kuartal I dan kuartal II, maka sudah termasuk kategori resesi.

"Ini sedang kita upayakan untuk tidak terjadi. Memang sangat berat. Namun kita menghadapi kondisi yang luar biasa dan kita coba atasi," tegasnya.


[Gambas:Video CNBC]




(wed/wed) Next Article RI Bakal Resesi, Sri Mulyani: Tak Berarti Sangat Buruk!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular