Jepang, Inggris, Indonesia, dan Resesi Ekonomi Dunia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 September 2019 05:18
Risiko Resesi Kian Terbuka
Ilustrasi Aktivitas di Pelabuhan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Indonesia mungkin belum seperti negara-negara maju macam Jepang atau Inggris yang kemungkinan bakal mengalami kontraksi ekonomi, alias negative growth. Saat kontraksi terjadi dalam dua kuartal berturut-turut pada tahun yang sama, itu namanya resesi.

Namun kalau situasi memburuk, seperti perang dagang AS-China terus berkecamuk atau No Deal Brexit sampai kejadian, maka resesi ekonomi global bukan tidak mungkin terjadi. Peluang resesi, setidaknya di AS, semakin tinggi.

Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) New York memperkirakan probabilitas resesi terjadi pada Agustus 2020 mencapai 37,93%. Ini adalah angka tertinggi sejak Maret 2008.



Dengan status AS sebagai perekonomian terbesar di dunia, resesi di sana pasti akan menyeret ekonomi global ke jurang yang sama. Berdasarkan survei Absolute Strategy Research yang berbasis di London, peluang terjadinya resesi global mencapai 45%.

Apabila perekonomian global sudah terpeleset ke zona merah, Indonesia pasti kena getahnya. Mungkin belum sampai ke negative growth, tetapi perlambatan ekonomi lebih lanjut adalah sebuah keniscayaan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular