Jepang, Inggris, Indonesia, dan Resesi Ekonomi Dunia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 September 2019 05:18
Ekonomi Inggris Tersandera Brexit
Ilustrasi Aktivitas di Pelabuhan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Perlambatan ekonomi bukan saja terjadi di Jepang, Inggris pun mengalami. Pada kuartal II-2019, ekonomi Negeri John Bull tumbuh 1,2%. Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 1,8% dan menjadi angka terendah sejak awal 2018.



Sementara untuk periode Mei-Juli, ekonomi Inggris tidak tumbuh alias 0%. “Pertumbuhan ekonomi stagnan karena kontraksi di sektor konstruksi dan manufaktur. Sementara sektor jasa, yang menyumbang sebagian besar aktivitas ekonomi, masih tumbuh, tetapi melambat sepanjang 2019,” kata Rob Kent-Smith, Ekonom Biro Statistik Inggris (ONS), seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Situasi kian pelik karena Inggris menghadapi gejolak politik besar bernama Brexit. Masih ada kemungkinan Inggris tidak akan memperoleh kesepakatan apa-apa dari perceraian dengan Uni Eropa (No Deal Brexit). Menurut Goldman Sachs, probabilitasnya adalah 20%.

Semestinya Brexit terjadi pada 29 Maret, tiga tahun setelah rakyat Inggris memutuskan untuk cabut dari Uni Eropa. Namun jadwalnya terus mundur hingga ke 31 Oktober.

Kini muncul wacana untuk kembali memundurkan Brexit ke 31 Januari 2020. Sebab Ratu Elizabeth sudah menyetujui undang-undang bahwa Inggris tidak boleh sampai terjebak dalam No Deal Brexit pada 31 Oktober. Artinya, Inggris kemungkinan butuh waktu untuk mengurus proses Brexit yang lebih mulus, dan itu mungkin baru bisa awal tahun depan.

Berdasarkan jajak pendapat yang digelar Reuters yang melibatkan 35 ekonom, sebagian besar responden memperkirakan Brexit akan kembali ditunda. Sementara kemungkinan terjadinya No Deal Brexit adalah 35%, lebih tinggi ketimbang perkiraan Goldman Sachs.

Kalau sampai No Deal Brexit terjadi, dampaknya tidak main-main. Inggris bisa jatuh ke jurang resesi.

Mark Carney, Gubernur Bank Sentral Inggris (BoE), memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) akan berkurang 5,5% jika terjadi No Deal Brexit. Plus akan ada kenaikan angka pengangguran menjadi 7% dan inflasi akan meroket ke 5,25%.



(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular