Merrill Lynch Tak Bertransaksi Saham Sejak 11 Juli, Ada Apa?

Irvin Avriano Arief & Monica Wareza, CNBC Indonesia
16 July 2019 16:40
PT Merrill Lynch Sekuritas Indonesia diketahui tidak melakukan transaksi perdagangan saham sejak 11 Juli.
Foto: Kantor Merrill Lynch di San Diego, California. REUTERS/Mike Blake
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Merrill Lynch Sekuritas Indonesia diketahui tidak melakukan transaksi perdagangan saham sejak 11 Juli 2019 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data perdagangan BEI mencatat, sekuritas ini terakhir kali bertransaksi saham pada Rabu, 10 Juli lalu.

Pada awal Juli, sekuritas ini sebetulnya masih mencatatkan transaksi cukup ramai. Namun mulai Senin 8 Juli, perusahaan hanya melakukan satu kali transaksi yakni 1 lot saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) atau 100 saham BMRI.

Hari berikutnya, Selasa 9 Juli, transaksi juga sekali dilakukan atas saham BMRI sebanyak 1 lot saham. Esoknya, Rabu 10 Juli terjadi transaksi juga di saham BMRI sebanyak 4 lot, terdiri dari 3 lot jual dan 1 lot beli.


Namun pada Kamis 11 Juli hingga 16 Juli Selasa hari ini tidak ada transaksi yang dilakukan oleh perusahaan sekuritas yang juga dimiliki oleh pengusaha Indonesia, Hasyim S Djojohadikusumo ini. Hasyim di perusahaan ini menjabat sebagai Komisaris Utama sebagaimana tercatat dalam situs resmi profil sekuritas anggota bursa (AB) di BEI.

Saham perusahaan sekuritas berkode broker ML ini dimiliki mayoritas oleh Merrill Lynch International Inc sebesar 80%, sementara PT Persada Kian Pastilestari sebesar 20%.

Persada, menurut pemberitaan AP News pada 9 Januari 1996 ketika perusahaan mendapat lisensi atau izin dari otoritas pasar modal, dikendalikan ole Hasyim, saudara dari politisi Prabowo Subianto.

CNBC Indonesia belum berhasil mengontak manajemen broker ini kepada dua direksinya, Prijadi dan Yaduhu Immanuel untuk bertanya soal nihilnya transaksi ini. Ketika coba dikontak kantor perusahaan, staf di perusahaan sekuritas ini sama sekali tidak mengetahui informasi tersebut.

Manajemen Bursa Efek Indonesia hingga saat ini juga belum memberikan penjelasan resmi terkait dengan Merril Lynch yang tanpa ada transaksi hari ini.

"Nanti tunggu akhir bulan ya," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo, dalam pesannya, Selasa (16/7/2019).

Mengacu data BEI dan laporan keuangan, jumlah modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) Merrill Lynch Sekuritas saat ini sebesar Rp 255,82 miliar. Perseroan juga tercatat masih membukukan performa positif.

Per Maret 2019, pendapatan dari bisnis perantara perdagangan efek mencapai Rp 18,73 miliar, dari periode yang sama tahun 2018 yakni Rp 18 miliar dengan laba bersih sebesar Rp 8,56 miliar, naik dari Rp 6,40 miliar. Tahun lalu, pendapatan perseroan mencapai Rp 70,66 miliar, naik dari 2017 yakni Rp 68,66 miliar dengan laba bersih naik menjadi Rp 26,35 miliar dari Rp18,64 miliar.

Sebelumnya, BEI menyatakan ada perusahaan sekuritas akan mengundurkan diri dari pasar modal Indonesia. Sekuritas itu yakni Deutsche Sekuritas Indonesia (kode DB).

Pengunduran diri ini sejalan dengan langkah restrukturisasi masal yang dilakukan oleh induk usahanya Deutsche Bank Group.

Laksono Widodo mengatakan rencana tersebut telah disampaikan sekuritas ini pada awal pekan ini, Senin (8/7/2019).

"Mereka kasih tahu ke bursa minggu ini, hari Senin langsung disampaikan. Mereka kasih tahu kalau beritanya benar, secara institusi ada restrukturisasi dan Indonesia akan terpengaruh. Tapi kapannya belum tahu,," kata Laksono.


Satu lagi broker saham di RI undur diri.

[Gambas:Video CNBC]

(tas) Next Article Izin Broker Dicabut, Merrill Lynch Siap-siap Cabut dari RI

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular