Merrill Lynch Sekuritas Bakal Tutup, Kinerjanya Gimana?

tahir saleh, CNBC Indonesia
17 July 2019 12:13
PT Merrill Lynch Sekuritas Indonesia (MLSI) resmi akan menutup aktivitas perantara pedagang efek.
Foto: Merrill Lynch (REUTERS/Mike Blake)
Jakarta, CNBC IndonesiaPT Merrill Lynch Sekuritas Indonesia (MLSI) resmi akan menutup aktivitas perantara pedagang efek atau brokerage di Indonesia. Namun MLSI masih tetap menjalankan bisnis keuangan di Indonesia sebagai investment banking.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengatakan rencana pengunduran diri sekuritas itu sebagai AB (anggota bursa) telah disampaikan kepada Bursa. Meski dia enggan menjelaskan lebih lanjut kapan Merrill Lynch Sekuritas resmi tak lagi menyandang status AB.

"Sudah bilang ke Bursa, kapannya nanti akan ada pengumuman resmi," kata Laksono kepada reporter CNBC Indonesia, Rabu (17/7/2019).


Bahkan dia mengatakan saat ini broker asing tersebut sudah memulai proses exit audit untuk memastikan tak ada lagi kewajiban sebagai AB yang belum dipenuhi kepada Bursa.

Bagaimana sebetulnya kinerja bisnis Merrill Lynch Sekuritas di BEI?

Mengacu data BEI dan laporan keuangan, jumlah modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) Merrill Lynch Sekuritas saat ini sebesar Rp 255,82 miliar. Perseroan juga tercatat masih membukukan performa positif.

Per Maret 2019, pendapatan dari bisnis perantara perdagangan efek mencapai Rp 18,73 miliar, naik 4% dari periode yang sama tahun 2018 yakni Rp 18 miliar dengan laba bersih sebesar Rp 8,56 miliar, naik 34% dari Rp 6,40 miliar.

Tahun lalu, pendapatan perseroan mencapai Rp 70,66 miliar, naik 3% dari 2017 yakni Rp 68,66 miliar dengan laba bersih naik 41% menjadi Rp 26,35 miliar dari Rp18,64 miliar.

Merrill Lynch Sekuritas Indonesia diketahui tidak melakukan transaksi perdagangan saham sejak 11 Juli 2019 di BEI. Data perdagangan BEI mencatat, sekuritas ini terakhir kali bertransaksi saham pada Rabu, 10 Juli lalu.

Pada awal Juli, sekuritas ini sebetulnya masih mencatatkan transaksi cukup ramai. Namun, mulai Senin 8 Juli, perusahaan hanya melakukan satu kali transaksi yakni 1 lot saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) atau 100 saham BMRI.

Hari berikutnya, Selasa 9 Juli, transaksi juga sekali dilakukan atas saham BMRI sebanyak 1 lot saham. Esoknya, Rabu 10 Juli terjadi transaksi juga di saham BMRI sebanyak 4 lot, terdiri dari 3 lot jual dan 1 lot beli.

Saham perusahaan sekuritas berkode broker ML ini dimiliki mayoritas oleh Merrill Lynch International Inc sebesar 80%, sementara PT Persada Kian Pastilestari sebesar 20%. Persada, menurut pemberitaan AP News pada 9 Januari 1996 ketika mendapat lisensi atau izin dari otoritas pasar modal, dikendalikan oleh Hashim Djojohadikusumo, adik dari mantan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.


Perbaikan kinerja, 6 emiten ini ubah bisnis.

[Gambas:Video CNBC]

(tas/hps) Next Article Izin Broker Dicabut, Merrill Lynch Siap-siap Cabut dari RI

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular