Sah! Merrill Lynch Tutup Bisnis Broker di RI

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
17 July 2019 07:40
Menurut sumber CNBC Indonesia yang mengetahui hal ini, perusahaan tak lagi menjalankan bisnis brokerage.
Foto: Kantor Merrill Lynch di San Diego, California. REUTERS/Mike Blake
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Merrill Lynch Sekuritas Indonesia (MLSI) resmi menutup aktivitas perantara pedagang efek atau brokerage di Indonesia. Menurut sumber CNBC Indonesia yang mengetahui hal ini, setelah tak lagi menjalankan bisnis brokerage, MLSI masih tetap menjalankan bisnis keuangan di Indonesia sebagai investment banking.

"Rencana tutup (bisnis brokerage) sudah lama, lebih dahulu dibandingkan Deutcsche (PT Deutsche Sekuritas Indonesia). Mereka (MLSI) tak lagi menjalankan bisnis brokerage otomatis status Anggota Bursa (AB) akan dicabut," kata sumber tersebut kepada CNBC Indonesia, Selasa (16/07/2018).


Sumber tersebut menyebutkan, salah satu alasan broker dengan kode ML tersebut menutup bisnis brokernya adalah keuntungan yang semakin tipis dari bisnis tersebut. "Tapi tidak tutup sepenuhnya loh ya. Mereka masih menjalankan bisnis investment banking," tutur sumber tersebut.

Merrill Lynch tetap menjalankan bisnis perdagangan saham (brokerage). Namun broker asal negeri Paman Sam ini akan menggunakan jasa pihak ketiga untuk ikut bertransaksi.

Merrill Lynch Sekuritas Indonesia diketahui tidak melakukan transaksi perdagangan saham sejak 11 Juli 2019 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data perdagangan BEI mencatat, sekuritas ini terakhir kali bertransaksi saham pada Rabu, 10 Juli lalu.

Pada awal Juli, sekuritas ini sebetulnya masih mencatatkan transaksi cukup ramai. Namun, mulai Senin 8 Juli, perusahaan hanya melakukan satu kali transaksi yakni 1 lot saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) atau 100 saham BMRI.

Hari berikutnya, Selasa 9 Juli, transaksi juga sekali dilakukan atas saham BMRI sebanyak 1 lot saham. Esoknya, Rabu 10 Juli terjadi transaksi juga di saham BMRI sebanyak 4 lot, terdiri dari 3 lot jual dan 1 lot beli.

Namun pada Kamis 11 Juli hingga 16 Juli Selasa hari ini tidak ada transaksi yang dilakukan oleh perusahaan sekuritas yang juga dimiliki oleh pengusaha Indonesia, Hashim S Djojohadikusumo ini. Hashim di perusahaan ini menjabat sebagai Komisaris Utama sebagaimana tercatat dalam situs resmi profil sekuritas anggota bursa (AB) di BEI.

Saham perusahaan sekuritas berkode broker ML ini dimiliki mayoritas oleh Merrill Lynch International Inc sebesar 80%, sementara PT Persada Kian Pastilestari sebesar 20%.

Persada, menurut pemberitaan AP News pada 9 Januari 1996 ketika mendapat lisensi atau izin dari otoritas pasar modal, dikendalikan oleh Hashim, saudara dari mantan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

CNBC Indonesia belum berhasil mengontak manajemen broker ini kepada dua direksinya, Prijadi dan Yaduhu Immanuel untuk bertanya soal nihilnya transaksi ini. Ketika coba dikontak kantor perusahaan, staf di perusahaan sekuritas ini sama sekali tidak mengetahui informasi tersebut.

Direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga saat ini juga belum memberikan penjelasan resmi terkait dengan Merril Lynch yang tanpa ada transaksi hari ini.

"Nanti tunggu akhir bulan ya," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo, dalam pesannya, Selasa (16/7/2019).

Deutsche Resmi Hengkang dari Indonesia
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Terkuak! Ada Hashim Djojohadikusumo di Balik Merrill Lynch

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular