
Siapa Bilang Bisnis Broker di RI Tak Menarik? Ini Faktanya
Monica Wareza, CNBC Indonesia
17 July 2019 14:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) menilai hengkangnya broker asal asing dari Indonesia karena kebijakan dari internal perusahaan masing-masing. Tak ada hubungannya dengan bisnis yang lesu di Indonesia.
Komite Ketua Umum APEI Rudy Utomo mengatakan bisnis brokerage di Indonesia masih baik, biasanya hengkangnya broker asing dari dalam negeri lantaran keputusan dari induk usaha perusahaan masing-masing.
"Asing-asing itu yang saya dengar berkaitan dengan policy dari regional mereka, kebijakannya," kata Rudy kepada CNBC Indonesia, Rabu (17/7/2019).
Menurut dia, meski ada broker asing yang menghentikan operasionalnya di Indonesia, tetap saja ada broker asing lainnya yang masih tertarik dan masuk ke bisnis ini, seperti contohnya broker asal Korea Selatan yang juga baru saja menjadi Anggota Bursa (AB).
"Kebijakan lain bisa juga, msisalnya restruktutisasi dulu karena bisnis sekuritas kan ada dua, brokerage dan underwriter. Mungkin mau fokus ke underwriter," tambah dia.
Dua perusahaan sekuritas asal asing yakni PT Deutsche Bank Sekuritas Indonesia dan PT Deitsche Sekuritas Indonesia dikabarkan akan 'cabut' dari bisnis brokerage di Indonesia.
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menerima rencana pengunduran diri DSI sebagai salah satu AB. Pengunduran diri ini sejalan dengan langkah restrukturisasi masal yang dilakukan oleh induk usahanya Deutsche Bank Group.
"Mereka kasih tahu ke bursa minggu ini, hari Senin langsung disampaikan. Mereka kasih tahu kalau beritanya benar, secara institusi ada restrukturisasi dan Indonesia akan terpengaruh. Tapi kapannya belum tahu," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo kepada CNBC Indonesia, Kamis (11/7/2019).
Sementara MLSI, BEI menyampaikan bahwa sekuritas asing itu sudah masuk proses exit audit untuk memastikan tak ada lagi kewajiban sebagai AB yang belum dipenuhi kepada Bursa.
Laksono mengatakan rencana pengunduran diri sekuritas itu sebagai AB telah disampaikan kepada Bursa. Meski dia enggan menjelaskan lebih lanjut kapan Merrill Lynch Sekuritas resmi tak lagi menyandang status AB.
"Sudah bilang ke Bursa, kapannya nanti akan ada pengumuman resmi," kata Laksono, Rabu (17/7/2019).
(hps/hps) Next Article Sah! Merrill Lynch Tutup Bisnis Broker di RI
Komite Ketua Umum APEI Rudy Utomo mengatakan bisnis brokerage di Indonesia masih baik, biasanya hengkangnya broker asing dari dalam negeri lantaran keputusan dari induk usaha perusahaan masing-masing.
"Asing-asing itu yang saya dengar berkaitan dengan policy dari regional mereka, kebijakannya," kata Rudy kepada CNBC Indonesia, Rabu (17/7/2019).
Menurut dia, meski ada broker asing yang menghentikan operasionalnya di Indonesia, tetap saja ada broker asing lainnya yang masih tertarik dan masuk ke bisnis ini, seperti contohnya broker asal Korea Selatan yang juga baru saja menjadi Anggota Bursa (AB).
Dua perusahaan sekuritas asal asing yakni PT Deutsche Bank Sekuritas Indonesia dan PT Deitsche Sekuritas Indonesia dikabarkan akan 'cabut' dari bisnis brokerage di Indonesia.
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menerima rencana pengunduran diri DSI sebagai salah satu AB. Pengunduran diri ini sejalan dengan langkah restrukturisasi masal yang dilakukan oleh induk usahanya Deutsche Bank Group.
"Mereka kasih tahu ke bursa minggu ini, hari Senin langsung disampaikan. Mereka kasih tahu kalau beritanya benar, secara institusi ada restrukturisasi dan Indonesia akan terpengaruh. Tapi kapannya belum tahu," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo kepada CNBC Indonesia, Kamis (11/7/2019).
Sementara MLSI, BEI menyampaikan bahwa sekuritas asing itu sudah masuk proses exit audit untuk memastikan tak ada lagi kewajiban sebagai AB yang belum dipenuhi kepada Bursa.
Laksono mengatakan rencana pengunduran diri sekuritas itu sebagai AB telah disampaikan kepada Bursa. Meski dia enggan menjelaskan lebih lanjut kapan Merrill Lynch Sekuritas resmi tak lagi menyandang status AB.
"Sudah bilang ke Bursa, kapannya nanti akan ada pengumuman resmi," kata Laksono, Rabu (17/7/2019).
(hps/hps) Next Article Sah! Merrill Lynch Tutup Bisnis Broker di RI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular