
Internasional
Apple Terpukul Pelemahan Ekonomi China, Samsung Bagaimana?
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
03 January 2019 13:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Keyakinan investor terhadap Samsung Electronics mengalami penurunan, Kamis (3/1/2019), setelah revisi pendapatan Apple mengguncang harga saham para pemasoknya.
Pada Rabu, Apple menurunkan proyeksi pendapatan dan margin kotor dari angka yang diproyeksikan sebelumnya, dan menyalahkan beberapa faktor termasuk ekonomi China yang melemah dan penjualan iPhone yang lebih rendah dari perkiraan "terutama di China." Wilayah ini mewakili sekitar 15% dari pendapatan Apple, menurut beberapa analis.
Tetapi perlambatan ekonomi di China hanya akan sedikit berdampak pada Samsung dibandingkan dengan perusahaan pembuat iPhone, menurut Daniel Yoo, kepala strategi global dan penelitian di Kiwoom Securities yang berbasis di Korea Selatan.
Ia menjelaskan kepada CNBC International melalui email bahwa Samsung, pembuat smartphone top dunia berdasarkan pangsa pasar, menyumbang kurang dari 1% ponsel di China, sehingga kurang terekspos oleh ekonomi terbesar di Asia itu.
Di sisi bisnis chip Samsung, ambisi China untuk membangun industri semikonduktor dalam negeri mungkin melambat karena perang perdagangan Beijing yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat (AS). Ini adalah bagian dari rencana Made in China 2025.
"Berarti Samsung akan terus menjadi (pemain) dominan dalam bisnis ini untuk jangka waktu yang lama," katanya, dilansir dari CNBC International.
Produksi chip memori yang digunakan dalam telepon pintar dan pusat data adalah bisnis yang sangat menguntungkan bagi Samsung. Dalam pengumuman kinerja pendapatan terakhirnya, Samsung membukukan kenaikan laba 21%.
Saham Samsung, pemasok komponen penting bagi Apple serta pesaingnya di pasar ponsel pintar, mengalami penurunan 1,81% di sesi pagi, jatuh lebih dalam dibandingkan indeks acuan Kospi di Korea Selatan.
Beberapa data dari Beijing baru-baru ini menunjukkan perlambatan. Aktivitas pabrik di perusahaan kecil, menengah dan besar melambat di Desember. Ini memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan AS.
Namun, penurunan secara umum dalam pertumbuhan konsumsi domestik China pada akhirnya dapat berdampak pada harga saham Samsung. Yoo mengatakan kinerja Apple juga tetap terpapar potensi risiko. Ia juga memperkirakan pertumbuhan pendapatan negatif untuk Samsung pada 2019, yang dapat memberikan tekanan tambahan pada harga saham.
Gil Luria, direktur penelitian di DA Davidson & Co, mengatakan kepada CNBC International bahwa perlambatan ekonomi di China mungkin memiliki "efek mengerikan pada banyak perusahaan yang berbisnis di negara ini.
" Sementara itu, pengiriman smartphone global selama kuartal ketiga 2018 Samsung mengalami penurunan lebih dari 13% secara tahunan, menurut International Data Corporation. Sementara itu, Apple mengalami kenaikan tipis 0,5%.
(prm) Next Article Tenang, Tidak Semua Perusahaan di China Senasib dengan Apple
Pada Rabu, Apple menurunkan proyeksi pendapatan dan margin kotor dari angka yang diproyeksikan sebelumnya, dan menyalahkan beberapa faktor termasuk ekonomi China yang melemah dan penjualan iPhone yang lebih rendah dari perkiraan "terutama di China." Wilayah ini mewakili sekitar 15% dari pendapatan Apple, menurut beberapa analis.
Tetapi perlambatan ekonomi di China hanya akan sedikit berdampak pada Samsung dibandingkan dengan perusahaan pembuat iPhone, menurut Daniel Yoo, kepala strategi global dan penelitian di Kiwoom Securities yang berbasis di Korea Selatan.
Di sisi bisnis chip Samsung, ambisi China untuk membangun industri semikonduktor dalam negeri mungkin melambat karena perang perdagangan Beijing yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat (AS). Ini adalah bagian dari rencana Made in China 2025.
"Berarti Samsung akan terus menjadi (pemain) dominan dalam bisnis ini untuk jangka waktu yang lama," katanya, dilansir dari CNBC International.
Produksi chip memori yang digunakan dalam telepon pintar dan pusat data adalah bisnis yang sangat menguntungkan bagi Samsung. Dalam pengumuman kinerja pendapatan terakhirnya, Samsung membukukan kenaikan laba 21%.
Saham Samsung, pemasok komponen penting bagi Apple serta pesaingnya di pasar ponsel pintar, mengalami penurunan 1,81% di sesi pagi, jatuh lebih dalam dibandingkan indeks acuan Kospi di Korea Selatan.
Beberapa data dari Beijing baru-baru ini menunjukkan perlambatan. Aktivitas pabrik di perusahaan kecil, menengah dan besar melambat di Desember. Ini memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan AS.
![]() |
Namun, penurunan secara umum dalam pertumbuhan konsumsi domestik China pada akhirnya dapat berdampak pada harga saham Samsung. Yoo mengatakan kinerja Apple juga tetap terpapar potensi risiko. Ia juga memperkirakan pertumbuhan pendapatan negatif untuk Samsung pada 2019, yang dapat memberikan tekanan tambahan pada harga saham.
Gil Luria, direktur penelitian di DA Davidson & Co, mengatakan kepada CNBC International bahwa perlambatan ekonomi di China mungkin memiliki "efek mengerikan pada banyak perusahaan yang berbisnis di negara ini.
" Sementara itu, pengiriman smartphone global selama kuartal ketiga 2018 Samsung mengalami penurunan lebih dari 13% secara tahunan, menurut International Data Corporation. Sementara itu, Apple mengalami kenaikan tipis 0,5%.
(prm) Next Article Tenang, Tidak Semua Perusahaan di China Senasib dengan Apple
Most Popular