Internasional

Tenang, Tidak Semua Perusahaan di China Senasib dengan Apple

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
03 January 2019 17:05
China mewakili sekitar 15% dari pendapatan Apple, menurut para analis.
Foto: Apple (REUTERS/Aly Song)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perlambatan ekonomi di China mungkin memiliki efek menakutkan bagi banyak perusahaan yang berbisnis di negara itu, kata seorang analis kepada CNBC International, Kamis (03/01/2019).

Pada hari Rabu, perusahaan pembuat iPhone, Apple, memangkas proyeksi pendapatan untuk kuartal yang berakhir 29 Desember. Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) itu menyebut ekonomi yang melemah di Negeri Tirai Bambu dan pendapatan iPhone yang lebih rendah dari perkiraan "terutama di China" sebagai penyebab revisi.


Negara Asia Timur itu mewakili sekitar 15% dari pendapatan Apple, menurut para analis.

"China telah menjadi mesin pertumbuhan bagi banyak perusahaan global selama beberapa dekade terakhir dan hal itu mungkin akan segera berakhir," kata Gil Luria, direktur penelitian di D.A. Davidson & Co, dilansir dari CNBC International.

"Konflik perdagangan dapat membuat tren ini lebih buruk bagi perusahaan yang melakukan bisnis di China, tetapi tampaknya bukan satu-satunya penyebab dari perlambatan," tambahnya.

Beijing terjebak dalam perang dagang yang sedang berlangsung dengan Washington, dan para ahli telah memperingatkan tentang konsekuensi buruk dari perseteruan itu.


Data ekonomi China baru-baru ini menunjukkan tanda perlambatan: aktivitas pabrik pada bulan Desember di perusahaan kecil, menengah dan besar melambat dan memicu kekhawatiran lesunya ekonomi terbesar di Asia itu.

Sementara itu, pertumbuhan PDB China telah jatuh ke laju paling lambat dalam lebih dari 2 dekade.

Namun, tidak semua perusahaan teknologi asing yang berbisnis di negara itu akan terpengaruh sebesar Apple, kata beberapa analis kepada CNBC International. Sebagai contoh, saingan besar smartphone Apple, Samsung Electronics, kemungkinan tidak akan menerima pukulan besar dari perlambatan ekonomi China karena paparannya yang terbatas di negara tersebut.

Tenang, Tidak Semua Perusahaan di China Senasib dengan AppleFoto: Peserta mencoba MacBook Air baru selama acara peluncuran Apple di distrik Brooklyn, New York, AS, 30 Oktober 2018. REUTERS / Shannon Stapleton

"Apple memang agak unik dalam tingkat keberadaannya yang besar di Cina daripada banyak perusahaan teknologi Amerika lainnya, jadi saya tidak yakin apa yang terjadi pada Apple akan berlaku untuk semua perusahaan teknologi, atau semua perusahaan Amerika," kata Bob O Donnell, presiden dan kepala analis di Technalysis Research, kepada CNBC International melalui email.

Berbagai perusahaan teknologi yang memasok suku cadang untuk produk Apple, yang meliputi bisnis komponen Samsung, tidak mungkin lolos tanpa cedera. Saham-saham itu langsung melemah pada hari Kamis setelah pengumuman Apple.


"Foxconn memperingatkan ini pada kuartal terakhir dan saya percaya ini mendahului peringatan Apple," kata Patrick Moorhead, presiden dan analis utama di Moor Insights & Strategy kepada CNBC International. Ia merujuk pada perakit iPhone utama Taiwan.

Selain Foxconn, pemasok utama lainnya juga telah memperingatkan kemungkinan pertumbuhan yang lebih lambat sepanjang tahun lalu.
(prm) Next Article Apple Rilis iPhone 15, Tapi Sahamnya Kok Malah Rontok?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular