
Internasional
China Lesu, Apple & Samsung Terkapar
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
07 January 2019 11:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi asal Korea Selatan, Samsung Electronics, diperkirakan akan mencatatkan penurunan laba usaha kuartalan untuk kali pertama dalam dua tahun karena perlambatan pertumbuhan ekonomi di China melemahkan permintaan akan produk-produknya.
China adalah salah satu pasar yang sangat penting bagi raksasa teknologi asal Korea Selatan itu.
Sebelumnya, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), Apple, juga telah melaporkan penurunan proyeksi penjualannya. CEO Apple Tim Cook menyatakan pendapatan perusahaan berpotensi turun di bawah ekspektasi karena melemahnya penjualan, terutama di China.
Negeir Tirai Bambu punya arti penting bagi Apple karena merupakan salah satu pasar utama produk Apple.
Melansir Reuters, bisnis smartphone Samsung di seluruh dunia belum juga pulih, di mana laba pada unit tersebut diperkirakan merosot 20% pada kuartal keempat, menurut data Refinitiv.
"Anda tahu, iPhone Apple sudah kehilangan penjualan di China. Untuk Samsung juga, sehingga berapa lama melemahnya permintaan akan berlangsung di pasar ponsel China akan jadi kunci bagi bisnisnya," kata Park Jung-hoon, fund manager di HDC Asset Management, yang memiliki saham Samsung.
Samsung memiliki kurang dari 1% pangsa pasar ponsel pintar China, dibandingkan 9% untuk Apple. Namun, bisnis chip memori dan prosesornya, yang menyumbang lebih dari tiga perempat dari pendapatannya dan sekitar 38% dari penjualan, telah dipakai oleh berbagai merek smartphone termasuk dari pemain top China, Huawei.
Di tengah melemahnya penjualan smartphone, laba usaha keseluruhan pada bisnis chip Samsung diperkirakan telah turun 3,7% dari tahun lalu menjadi 10,5 triliun won.
Pengiriman chip memori turun rata-rata 10% pada kuartal keempat, menurut broker Eugene Investment & Securities.
Badai Lebih Kencang di Masa Depan
Analis mengatakan kerugian Apple dan Samsung mengindikasikan masa depan yang lebih sulit bagi bisnis global karena melemahnya pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia yang diperburuk oleh perang dagang China-AS yang panjang.
Aktivitas pabrik China tumbuh negatif untuk kali pertama dalam lebih dari dua tahun pada bulan Desember. Bank Dunia (World Bank) memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) china telah menyentuh titik terlemahnya dalam hampir tiga dekade tahun ini.
Ekspor semikonduktor Korea Selatan ke China turun untuk kali pertama dalam lebih dari dua tahun di Desember.
China adalah pasar utama bagi berbagai pabrikan chip Korea Selatan yang, dipimpin oleh Samsung dan saingannya yang lebih kecil, SK Hynix. Mereka mengekspor sekitar 41% produk mereka ke China daratan antara Januari hingga November 2018.
Laba Samsung diperkirakan akan menurun hingga 2019 karena pelemahan terus berlanjut, menurut data Refinitiv.
(prm) Next Article Salip Apple, Huawei Incar Nomor Satu pada 2020
China adalah salah satu pasar yang sangat penting bagi raksasa teknologi asal Korea Selatan itu.
Sebelumnya, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), Apple, juga telah melaporkan penurunan proyeksi penjualannya. CEO Apple Tim Cook menyatakan pendapatan perusahaan berpotensi turun di bawah ekspektasi karena melemahnya penjualan, terutama di China.
Melansir Reuters, bisnis smartphone Samsung di seluruh dunia belum juga pulih, di mana laba pada unit tersebut diperkirakan merosot 20% pada kuartal keempat, menurut data Refinitiv.
"Anda tahu, iPhone Apple sudah kehilangan penjualan di China. Untuk Samsung juga, sehingga berapa lama melemahnya permintaan akan berlangsung di pasar ponsel China akan jadi kunci bagi bisnisnya," kata Park Jung-hoon, fund manager di HDC Asset Management, yang memiliki saham Samsung.
Samsung memiliki kurang dari 1% pangsa pasar ponsel pintar China, dibandingkan 9% untuk Apple. Namun, bisnis chip memori dan prosesornya, yang menyumbang lebih dari tiga perempat dari pendapatannya dan sekitar 38% dari penjualan, telah dipakai oleh berbagai merek smartphone termasuk dari pemain top China, Huawei.
![]() |
Di tengah melemahnya penjualan smartphone, laba usaha keseluruhan pada bisnis chip Samsung diperkirakan telah turun 3,7% dari tahun lalu menjadi 10,5 triliun won.
Pengiriman chip memori turun rata-rata 10% pada kuartal keempat, menurut broker Eugene Investment & Securities.
Badai Lebih Kencang di Masa Depan
Analis mengatakan kerugian Apple dan Samsung mengindikasikan masa depan yang lebih sulit bagi bisnis global karena melemahnya pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia yang diperburuk oleh perang dagang China-AS yang panjang.
Aktivitas pabrik China tumbuh negatif untuk kali pertama dalam lebih dari dua tahun pada bulan Desember. Bank Dunia (World Bank) memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) china telah menyentuh titik terlemahnya dalam hampir tiga dekade tahun ini.
Ekspor semikonduktor Korea Selatan ke China turun untuk kali pertama dalam lebih dari dua tahun di Desember.
China adalah pasar utama bagi berbagai pabrikan chip Korea Selatan yang, dipimpin oleh Samsung dan saingannya yang lebih kecil, SK Hynix. Mereka mengekspor sekitar 41% produk mereka ke China daratan antara Januari hingga November 2018.
Laba Samsung diperkirakan akan menurun hingga 2019 karena pelemahan terus berlanjut, menurut data Refinitiv.
(prm) Next Article Salip Apple, Huawei Incar Nomor Satu pada 2020
Most Popular