Gara-gara Apple, Yen Jepang Semakin Beringas

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
03 January 2019 10:18
Dolar AS anjlok ke level 105,25 yen, turun 3,2% dari pembukaan di 108,76 dan menjadi yang terendah sejak Maret 2018.
Foto: REUTERS/Thomas White
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yen Jepang kembali menguat saat awal perdagangan pasar Asia pada Kamis (3/1/2019), karena investor beralih ke save haven ketika bursa Amerika diprediksi akan tertekan.

Dolar AS anjlok ke level 105,25 yen, turun 3,2% dari pembukaan di 108,76 dan menjadi yang terendah sejak Maret 2018.

Para analis mengatakan, pelemahan dolar dimulai ketika kabar dari raksasa teknologi Apple Inc mengejutkan para investor dengan proyeksi penurunan pendapatan karena penjualan iPhone yang lesu di China.

Berita itu membuat bursa berjangka AS koreksi dalam dan memicu aliran dana ke safe-haven obligasi.


Keputusan investor menghindari instrumen berisiko tinggi dan melakukan aksi stop loss besar-besaran menjadi tenaga baru penguatan Yen, yang sempat melemah dalam beberapa bulan sebelumnya.


Yen menguat juga karena adanya kelangkaan likuiditas, karena Jepang masih libur setelah Tahun Baru, dan oleh perdagangan algoritmik otomatis yang dilakukan oleh komputer dalam hitungan kurang dari 1 detik.

Sebagian besar mata uang utama runtuh terhadap yen dalam hitungan detik.

"Sepertinya kita mengalami flash crash," kata Ray Attrill, kepala strategi FX di National Australia Bank.



"Salah satu teori mengatakan mungkin para pemain ritel Jepang memaksa keluar dari AUD/JPY yang menciptakan kekosongan likuiditas," tambahnya. "Ini adalah dislokasi pasar daripada peristiwa mendasar."


Dolar Australia jatuh ke level 72,26 yen AUDJPY = D3 pada transaksi Reuters, level yang tidak terlihat sejak akhir 2011, setelah dimulai sekitar 75,21. Terakhir berpindah tangan pada 73,72 yen.

Australia juga ikut merosot terhadap dolar AS hingga US$0,6715 AUD = D3, terendah sejak Maret 2009, setelah mulai sekitar UD$0,6984. Itu perdagangan terakhir di US$0,6888.

Mata uang lainnya juga ikut hancur terhadap yen termasuk euro, sterling dan lira Turki.


(roy) Next Article Ini Mata Uang Terendah di Dunia, Ada Rupiah Nggak?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular