
BI: Relaksasi LTV Gairahkan Sektor Properti
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
21 December 2018 14:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengklaim kebijakan relaksasi uang muka 0% berhasil menggairahkan sektor properti. Buktinya, kredit properti tumbuh cukup tinggi setelah aturan ini diluncurkan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan untuk sektor perumahan, kredit yang meningkat cukup tinggi adalah untuk apartemen tipe 22 meter persegi sampai 70 meter persegi.
"Pertumbuhan KPA (kredit kepemilikan apartemen) sudah di atas 40% secara YoY. Untuk tipe yang di atas 70 Meter persegi masih tumbuh sekitar 10%," ujar Perry Warjoyo di Gedung Bank Indonesia, Jumat (21/12/2018).
Meski begitu, lanjut Perry, pertumbuhan KPR untuk tipe rumah kecil tidak secepat apartemen. Baru tumbuh 13-14%. BI pun sedang melakukan kajian penyebab lambatnya pertumbuhan tersebut.
"Relaksasi kita cukup mendorong baik untuk kepemilikan rumah pertama maupun rumah untuk investasi. Tentu saja akan positif bagi sektor properti di 2019, masalah ekspektasi daya beli, pendapatan masyarakat, bagaimana sektor ini dikembangkan korporat dan kreditnya oleh perbankan," tambah Perry.
Perry memnambahkan BI akan mengeksporasi relaksasi kebijakan/instrumen makroprudensial untuk mendorong sektor prioritas-prioritas lain: pariwisata, UMKM dan sektor-sektor orientasi ekspor.
"Kami sedang mengkaji instrumen-instrumen dari sisi makroprudensial yang bisa mendorong pembiayaan ke sektor-sektor itu. Pada waktunya nanti kita bisa diskusikan lebih lanjut," ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/dru) Next Article Hore! DP KPR & Kredit Kendaraan Makin Murah per 2 Desember
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan untuk sektor perumahan, kredit yang meningkat cukup tinggi adalah untuk apartemen tipe 22 meter persegi sampai 70 meter persegi.
"Relaksasi kita cukup mendorong baik untuk kepemilikan rumah pertama maupun rumah untuk investasi. Tentu saja akan positif bagi sektor properti di 2019, masalah ekspektasi daya beli, pendapatan masyarakat, bagaimana sektor ini dikembangkan korporat dan kreditnya oleh perbankan," tambah Perry.
![]() |
Perry memnambahkan BI akan mengeksporasi relaksasi kebijakan/instrumen makroprudensial untuk mendorong sektor prioritas-prioritas lain: pariwisata, UMKM dan sektor-sektor orientasi ekspor.
"Kami sedang mengkaji instrumen-instrumen dari sisi makroprudensial yang bisa mendorong pembiayaan ke sektor-sektor itu. Pada waktunya nanti kita bisa diskusikan lebih lanjut," ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/dru) Next Article Hore! DP KPR & Kredit Kendaraan Makin Murah per 2 Desember
Most Popular