
Survei BI: Kucuran Kredit Bank Masih Loyo di Triwulan III
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
16 October 2018 19:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) telah melakukan survei Perbankan Triwulan III-2018. Dalam periode tersebut bank sentral melihat pertumbuhan triwulanan kredit baru cenderung melambat pada triwulan III-2018.
"Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru triwulan III 2018 yang turun menjadi 21,2%, dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 90,3%. Perlambatan pertumbuhan kredit baru tersebut bersumber dari semua jenis penggunaan kredit, baik modal kerja, investasi, maupun konsumsi," tulis BI dalam keterangannya, Selasa (16/10/2018).
Menurut bank sentral, hasil survei mengindikasikan pertumbuhan kredit baru akan kembali meningkat pada triwulan IV-2018. Hal ini tercermin dari SBT kredit baru yang meningkat menjadi 94,8%.
"Peningkatan kredit pada triwulan IV-2018 didorong oleh tingginya optimisme responden seiring pertumbuhan ekonomi yang masih kuat, risiko penyaluran kredit yang rendah, dan rasio kecukupan modal yang meningkat," jelas BI.
Bank Akan Lebih Selektif
BI melihat di triwulan IV-2018 nanti, diperkirakan meningkatnya pertumbuhan kredit juga disertai standar penyaluran kredit yang akan lebih ketat. Hal ini tercermin dari Indeks Lending Standard sebesar 17,7%, lebih tinggi dari 3,8% pada periode sebelumnya.
"Pengetatan penyaluran kredit terutama akan dilakukan terhadap kredit investasi dan kredit modal kerja, yaitu pada aspek plafon kredit, premi kredit yang berisiko dan jangka waktu pemberian kredit," terang BI.
Di sisi lain, kebijakan penyaluran kredit konsumsi terindikasi masih relatif longgar, terutama pada kredit kepemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA) seiring kebijakan Bank Indonesia terkait relaksasi Loan To Value (LTV) kredit/pembiayaan perumahan.
Lebih Optimistis untuk Keseluruhan 2018
BI melihat juga hasil survei mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2018. Rata-rata responden memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2018 akan mencapai 11,5%, lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit 2017 sebesar 8,2%.
"Optimisme tersebut didorong oleh perkiraan pertumbuhan ekonomi yang membaik pada 2018, dan risiko penyaluran kredit yang menurun," demikian keterangan BI.
(wed) Next Article BI Optimistis Kucuran Kredit Bank Bisa Tumbuh 13% di 2019
"Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru triwulan III 2018 yang turun menjadi 21,2%, dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 90,3%. Perlambatan pertumbuhan kredit baru tersebut bersumber dari semua jenis penggunaan kredit, baik modal kerja, investasi, maupun konsumsi," tulis BI dalam keterangannya, Selasa (16/10/2018).
Menurut bank sentral, hasil survei mengindikasikan pertumbuhan kredit baru akan kembali meningkat pada triwulan IV-2018. Hal ini tercermin dari SBT kredit baru yang meningkat menjadi 94,8%.
![]() |
"Peningkatan kredit pada triwulan IV-2018 didorong oleh tingginya optimisme responden seiring pertumbuhan ekonomi yang masih kuat, risiko penyaluran kredit yang rendah, dan rasio kecukupan modal yang meningkat," jelas BI.
BI melihat di triwulan IV-2018 nanti, diperkirakan meningkatnya pertumbuhan kredit juga disertai standar penyaluran kredit yang akan lebih ketat. Hal ini tercermin dari Indeks Lending Standard sebesar 17,7%, lebih tinggi dari 3,8% pada periode sebelumnya.
"Pengetatan penyaluran kredit terutama akan dilakukan terhadap kredit investasi dan kredit modal kerja, yaitu pada aspek plafon kredit, premi kredit yang berisiko dan jangka waktu pemberian kredit," terang BI.
Di sisi lain, kebijakan penyaluran kredit konsumsi terindikasi masih relatif longgar, terutama pada kredit kepemilikan rumah/apartemen (KPR/KPA) seiring kebijakan Bank Indonesia terkait relaksasi Loan To Value (LTV) kredit/pembiayaan perumahan.
Lebih Optimistis untuk Keseluruhan 2018
BI melihat juga hasil survei mengindikasikan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2018. Rata-rata responden memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2018 akan mencapai 11,5%, lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit 2017 sebesar 8,2%.
"Optimisme tersebut didorong oleh perkiraan pertumbuhan ekonomi yang membaik pada 2018, dan risiko penyaluran kredit yang menurun," demikian keterangan BI.
(wed) Next Article BI Optimistis Kucuran Kredit Bank Bisa Tumbuh 13% di 2019
Most Popular