DP Rumah Turun, BI Tak Takut Kredit Macet Bank Naik?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
17 October 2019 15:57
Penurunan LTV ini akan memberikan keringanan untuk pembayaran uang muka (down payment/DP) properti.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) sudah mengantisipasi meningkatnya kredit bermasalah (non performing loan/NPL) jika relaksasi loan to value (LTV) mulai diterapkan bulan depan. Penurunan LTV ini akan memberikan keringanan untuk pembayaran uang muka (down payment/DP) properti.

Direktur sekaligus Kepala Group Kebijakan Makro Prudential Bank Indonesia Retno Ponco Windarti mengatakan penurunan LTV ini tak bisa dimanfaatkan oleh semua bank. ada syarat tertentu yang harus dipenuhi yakni tingkat NPL yang harus berada lebih rendah dari 5%.

"Itu sebabnya untuk LTV kita wajibkan ada persyaratan NPL. Pelonggaran LTV baik 2018 dan 2019 sama, diberikan untuk bank-bank yang memenuhi NPL secara keseluruhan kreditnya 5%, NPL untuk KPR juga 5%. Jadi cuma bank-bank yang sehat yang boleh," kata Retno di Hotel Shangri-la Jakarta, Kamis (17/10/2019).

Dia menjelaskan, ketentuan ini diperlukan untuk menghindari terjadinya krisis yang sama dengan yang terjadi di Amerika Serikat 2008 silam. "Itu salah satu cara kita supaya kredit yang berkembang di properti tidak membahayakan properti dan ekonomi secara keseluruhan," tegasnya.

Menurut dia, saat ini BI menurunkan tingkat suku bunga dan memberikan keringanan DP untuk kembali mendorong pertumbuhan permintaan di sektor properti yang saat ini masih cukup rendah. Langkah BI ini ditambah dengan penurunan tarif pajak untuk properti yang diberikan oleh pemerintah diharapkan sama-sama bisa membangkitkan kembali sektor ini.

Namun demikian, Retno optimistis pertumbuhan kredit perumahan bisa lebih tinggi dibanding dengan kredit secara keseluruhan di industri.

"Kita harapkan gitu (kredit keseluruhan), kan kita rata-rata sekitar 10%-12% harapan kita kredit tahun ini. Mungkin agak ke bawah, tapi kita harap KPR masih di atas itu secara umum," katanya.
(hps/hps) Next Article BI Pangkas DP KPR, Begini Respons Pengembang Kakap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular