
Pefindo: The Fed 2019 Hanya Naikkan Suku Bunga Satu Kali
Irvin Avriano Arief & Monica Wareza, CNBC Indonesia
21 December 2018 14:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan kenaikan suku bunga Amerika Serikat hanya akan terjadi satu kali di tahun depan.
"Kami memperkirakan kenaikan suku bunga The Fed di tahun depan kemungkinan, bahkan bisa satu kali. Kami tidak dovish, tapi less hawkish," kata Fikri C. Permana, Ekonom Pefindo di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/12).
Dia memprediksi tahun depan Amerika akan lebih gencar melakukan stimulus ekonomi dengan menerbitkan surat utang di tahun depan.
Kemudian, jika s
urat utang ini membanjiri pasar umumnya harga akan turun seiring dengan bertambahnya supply di pasar surat utang Amerika. Turunnya harga akan menyebabkan naiknya tingkat imbal hasil (yield) US Treasury.
Kenaikan yield US treasury dapat juga memicu kenaikan yield surat utang negara di pasar domestik. Jika kondisi tersebut terjadi berarti pasar obligasi Indonesia berpotensi terkoreksi juga, begitu juga dengan pasar obligasi korporasi.
Tahun depan lembaga rating ini memprediksi penerbitan surat utang korporasi masih stagnan. Potensi penerbitan surat utang korporasi di tahun 2019 yang diprediksi mencapai Rp 135,2 triliun sepanjang tahun, tak jauh berbeda dengan prediksi full year tahun ini yang senilai Rp 135 triliun.
(hps/hps) Next Article KB Bukopin Kembali Raih Peringkat idAAA Dari Pefindo
"Kami memperkirakan kenaikan suku bunga The Fed di tahun depan kemungkinan, bahkan bisa satu kali. Kami tidak dovish, tapi less hawkish," kata Fikri C. Permana, Ekonom Pefindo di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/12).
Dia memprediksi tahun depan Amerika akan lebih gencar melakukan stimulus ekonomi dengan menerbitkan surat utang di tahun depan.
Kenaikan yield US treasury dapat juga memicu kenaikan yield surat utang negara di pasar domestik. Jika kondisi tersebut terjadi berarti pasar obligasi Indonesia berpotensi terkoreksi juga, begitu juga dengan pasar obligasi korporasi.
Tahun depan lembaga rating ini memprediksi penerbitan surat utang korporasi masih stagnan. Potensi penerbitan surat utang korporasi di tahun 2019 yang diprediksi mencapai Rp 135,2 triliun sepanjang tahun, tak jauh berbeda dengan prediksi full year tahun ini yang senilai Rp 135 triliun.
(hps/hps) Next Article KB Bukopin Kembali Raih Peringkat idAAA Dari Pefindo
Most Popular