Internasional

Dituding Jadi Pertanda Resesi, Apa Itu 'Inverted Yield'?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
06 December 2018 14:53
Penjelasan mengenai apa dan bagaimana dampak dari inverted yield.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Jika Anda bertanya-tanya apa itu kurva imbal hasil (yield curve) dan mengapa ada begitu banyak keributan di Amerika Serikat (AS) saat kurva ini mendatar dan sebagian bahkan terbalik (inverted), Anda tidak sendirian.

Akhir tahun lalu, pencarian Google untuk "yield curve flattening" melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade dan mencapai puncak yang lebih tinggi lagi di April. Melansir Bloomberg, Kamis (6/12/2018), inilah inverted yield yang diributkan itu.

1. Apa itu yield curve?
Ini adalah satu cara untuk menunjukkan perbedaan kompensasi yang diterima investor karena memilih membeli utang jangka pendek atau jangka panjang. Sering kali, mereka meminta yield lebih tinggi saat menyimpan uang mereka untuk waktu yang lebih lama, mengingat risiko ketidakpastian yang lebih besar. Jadi, slope kurva imbal hasil biasanya mengarah ke atas.

2. Apa itu yield curve mendatar dan terbalik (inverted)?
Kurva imbal hasil akan datar ketika premi, atau spread, untuk obligasi jangka panjang turun ke nol, misalnya ketika yield obligasi tenor 30-tahun tidak berbeda dengan surat utang berjangka waktu dua tahun. Jika spread berubah negatif, kurva dianggap "terbalik."

3. Mengapa ini penting?
Yield curve secara historis mencerminkan pengertian pasar tentang ekonomi, khususnya tentang inflasi. Investor yang berpikir inflasi akan meningkat akan menuntut hasil yang lebih tinggi untuk mengimbangi dampaknya.

Karena inflasi biasanya berasal dari pertumbuhan ekonomi yang kuat, yield curve yang miring ke atas secara umum berarti bahwa investor memiliki harapan yang cerah.

Sebuah kurva imbal hasil terbalik, sebaliknya, telah menjadi indikator yang dapat diandalkan dari kemerosotan ekonomi yang akan datang, seperti yang dimulai sekitar 11 tahun yang lalu. Secara khusus, spread antara surat utang tiga bulan dan obligasi bertenor 10 tahun telah terbalik sebelum tujuh resesi yang telah terjadi sebelumnya.

Dituding Jadi Pertanda Resesi, Apa Itu 'Inverted Yield'?Foto: Infografis/Perbandingan Imbal Hasil pemerintah Tenor 10 Tahun di kawasan Asia/Aristya Rahadian Krisabella


4. Apa yang terjadi dengan yield curve AS?
Tren yield curve mendatar yang menjangkiti pasar pada akhir 2017 telah berlanjut hingga 2018, dengan Federal Reserve menaikkan suku bunga pada bulan Maret, Juni, dan September dan mengindikasikan satu lagi kenaikan sebelum akhir tahun.

Spread antara obligasi dua tahun dan 10 tahun adalah sekitar 12 basis poin hari Kamis. Angka itu turun dari 79 basis poin di Februari. Beberapa segmen kurva imbal hasil terbalik untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.

5. Apakah tenor yang Anda lihat berpengaruh?
Ya. Umumnya, semakin dekat tenornya, semakin sempit imbal hasil spread di antara mereka. Itu juga berarti bahwa beberapa bagian kurva cenderung terbalik sebelum yang lain. Lebih khusus lagi, spread antara Treasuries jatuh tempo dalam dua tahun dan tiga tahun, dua tahun dan lima tahun, dan tiga tahun dan lima tahun semua jatuh di bawah nol pada Desember.

6. Mengapa kurva imbal hasil mendatar sekarang?
Ada banyak teori dan faktor. Di satu sisi, The Fed terus menaikkan suku bunga jangka pendek sebagai respons terhadap pertumbuhan ekonomi dengan laju yang cukup kuat. Dan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, para central banker tampaknya kurang mau menyimpang dari jalur mereka karena gejolak pasar.

Dituding Jadi Pertanda Resesi, Apa Itu 'Inverted Yield'?Foto: infografis/the fed/edward ricardo

Pada saat yang sama, perselisihan perdagangan Amerika dan kekhawatiran tentang pertumbuhan di luar AS membantu menahan yield jangka panjang, yang telah turun dari rekor tertingginya selama bertahun-tahun.

Baru-baru ini, para pejabat The Fed telah mengubah nada mereka dan menjadi terdengar kurang optimistis tentang proyeksi pertumbuhan Amerika.

Dua alasan lain yang mungkin menyebabkan hal itu adalah: Dana pensiun dan asuransi telah melonjakkan permintaan akan obligasi jangka panjang, berkualitas tinggi, dan Bank Sentral Eropa dan Bank of Japan terus memiliki kebijakan moneter yang longgar. Kedua perkembangan tersebut menurunkan imbal hasil.



7. Apa yang para ahli perkirakan akan terjadi?
Dengan beberapa spread telah ada di bawah nol, semua mata tertuju pada kurva tiga bulan dan 10 tahun yang telah mengantisipasi resesi.

Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan dia tidak melihat pasar sebagai indikator masa depan ekonomi.

Pejabat The Fed telah menyatakan keprihatinannya, tetapi sejauh ini hanya melakukan sedikit untuk mencegah pembalikan segmen tambahan yield curve. Dan selama bank sentral menaikkan short rate, prediksi kurva yang lebih curam masih kecil.


(prm) Next Article Bukan Bola Kristal, Inverted Yield tak Selalu Ramalkan Resesi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular