
Internasional
Lemahnya Penjualan Ritel Hantui Perekonomian China
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
14 November 2018 14:02

Beijing, CNBC Indonesia - China melaporkan sekumpulan data ekonomi yang variatif untuk Oktober, Rabu (14/11/2018).
Penjualan ritel yang melambat menunjukkan penurunan konsumsi namun output industri dan investasi tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan dan mengisyaratkan mulai terasanya dampak langkah-langkah dukungan yang diterapkan.
Namun, indikator lain menunjukkan berlanjutnya tekanan pada ekonomi.
Penjualan ritel melambat lebih dari yang diperkirakan, sementara pertumbuhan pada investasi properti di Oktober turun ke level terendah dalam 10 bulan dan penjualan rumah turun lagi karena pengembang menahan rencana ekspansi dalam menghadapi pelemahan permintaan.
Para pembuat kebijakan China, yang menghadapi pertumbuhan terlemah sejak krisis keuangan global, mempercepat pengerjaan proyek jalan dan kereta api cepat, mendorong bank untuk meningkatkan pinjaman dan memotong pajak untuk mengurangi ketegangan pada bisnis dan mencegah pelambatan yang lebih tajam.
Output industri naik 5,9% pada Oktober, melampaui perkiraan analis, kata Biro Statistik Nasional (NBS) pada hari Rabu. Melansir Reuters, produksi pabrik diperkirakan tumbuh 5,7%, turun dari 5,8% pada September.
Perekonomian China sedang menghadapi tekanan domestik dan eksternal yang meningkat, di mana tindakan pengamanan multi-years terhadap pinjaman berisiko mengecilkan investasi dan tarif impor Amerika Serikat (AS) mengancam mesin ekspornya.
Meski ekspor China ke AS secara mengejutkan telah menjadi tangguh sejauh ini, namun para analis memperingatkan angkanya dapat turun tajam tahun depan setelah AS menerapkan bea masuk yang jauh lebih tinggi mulai Januari. Survei bisnis menunjukkan pesanan ekspor pabrik, indikator aktivitas masa depan, telah menyusut selama berbulan-bulan.
Pertumbuhan investasi aset tetap China meningkat menjadi 5,7% pada periode Januari-Oktober.
Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan angkanya akan naik 5,5% dalam 10 bulan pertama tahun ini, merayap naik dari 5,4% pada Januari-September.
Pertumbuhan investasi telah jatuh ke rekor terendah pada awal tahun karena regulator mengekang pengeluaran pemerintah lokal dan utang.
Investasi aset tetap sektor swasta naik 8,8% pada Januari-Oktober. Investasi swasta menyumbang sekitar 60% dari keseluruhan investasi di China.
Pertumbuhan dalam belanja infrastruktur, penggerak ekonomi yang kuat tahun lalu, meningkat menjadi 3,7% dalam 10 bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan 3,3% pada Januari-September.
Beijing telah mendapatkan persetujuan pelacakan cepat untuk investasi aset tetap dalam beberapa bulan terakhir. Perencana negara memberi lampu hijau untuk 45 proyek senilai 437,4 miliar yuan pada kuartal ketiga, terhitung hampir dua pertiga dari nilai persetujuan sepanjang tahun ini.
Dewan Negara China, atau kabinet, baru-baru ini mengatakan bahwa negara itu akan meningkatkan investasi dalam infrastruktur seperti kereta api, jalan raya dan bandara untuk memacu permintaan domestik.
Belanja pemerintah naik 8,2% pada Oktober dari tahun sebelumnya.
Tetapi bahkan jika proyek mendapatkan pendanaan dengan cepat, para ekonom mencatat akan perlu beberapa waktu sebelum pengeluaran baru bekerja melalui ekonomi dan pertumbuhan mulai stabil.
Penjualan ritel naik 8,6% pada Oktober dari tahun sebelumnya, pertumbuhan paling lambat sejak Mei. Analis mengharapkan penjualan ritel naik 9,1%, melambat dari 9,2% pada September.
Hilangnya momentum pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan terakhir mengipasi kekhawatiran bahwa China sedang mengalami perlambatan konsumsi.
Penjualan mobil China turun 11,7% pada Oktober, membawa pasar mobil terbesar dunia lebih dekat ke kontraksi tahunan pertamanya setidaknya sejak 1990.
Beijing merilis rancangan rencana pengurangan pajak penghasilan pribadi pada akhir Oktober sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan konsumsi domestik, dan Reuters diberitahu baru-baru ini bahwa pemotongan pajak lebih banyak sedang direncanakan.
Raksasa e-commerce China, Alibaba Group Holding Ltd, melaporkan rekor 213,5 miliar yuan (US$30,70 miliar) dalam penjualan pada hari Minggu dari China Singles Day.
Singles Day adalah hari belanja nasional China, yang euforianya melebihi penjualan gabungan untuk Black Friday dan Cyber Monday di Amerika Serikat.
Namun laju pertumbuhannya turun ke tingkat paling lambat dalam sejarah 10 tahun peristiwa tersebut.
(prm) Next Article Satu demi Satu Tanda-tanda Perlambatan Ekonomi China Muncul
Penjualan ritel yang melambat menunjukkan penurunan konsumsi namun output industri dan investasi tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan dan mengisyaratkan mulai terasanya dampak langkah-langkah dukungan yang diterapkan.
Namun, indikator lain menunjukkan berlanjutnya tekanan pada ekonomi.
Para pembuat kebijakan China, yang menghadapi pertumbuhan terlemah sejak krisis keuangan global, mempercepat pengerjaan proyek jalan dan kereta api cepat, mendorong bank untuk meningkatkan pinjaman dan memotong pajak untuk mengurangi ketegangan pada bisnis dan mencegah pelambatan yang lebih tajam.
Output industri naik 5,9% pada Oktober, melampaui perkiraan analis, kata Biro Statistik Nasional (NBS) pada hari Rabu. Melansir Reuters, produksi pabrik diperkirakan tumbuh 5,7%, turun dari 5,8% pada September.
Perekonomian China sedang menghadapi tekanan domestik dan eksternal yang meningkat, di mana tindakan pengamanan multi-years terhadap pinjaman berisiko mengecilkan investasi dan tarif impor Amerika Serikat (AS) mengancam mesin ekspornya.
Meski ekspor China ke AS secara mengejutkan telah menjadi tangguh sejauh ini, namun para analis memperingatkan angkanya dapat turun tajam tahun depan setelah AS menerapkan bea masuk yang jauh lebih tinggi mulai Januari. Survei bisnis menunjukkan pesanan ekspor pabrik, indikator aktivitas masa depan, telah menyusut selama berbulan-bulan.
Pertumbuhan investasi aset tetap China meningkat menjadi 5,7% pada periode Januari-Oktober.
Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan angkanya akan naik 5,5% dalam 10 bulan pertama tahun ini, merayap naik dari 5,4% pada Januari-September.
Pertumbuhan investasi telah jatuh ke rekor terendah pada awal tahun karena regulator mengekang pengeluaran pemerintah lokal dan utang.
Investasi aset tetap sektor swasta naik 8,8% pada Januari-Oktober. Investasi swasta menyumbang sekitar 60% dari keseluruhan investasi di China.
Pertumbuhan dalam belanja infrastruktur, penggerak ekonomi yang kuat tahun lalu, meningkat menjadi 3,7% dalam 10 bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan 3,3% pada Januari-September.
![]() |
Dewan Negara China, atau kabinet, baru-baru ini mengatakan bahwa negara itu akan meningkatkan investasi dalam infrastruktur seperti kereta api, jalan raya dan bandara untuk memacu permintaan domestik.
Belanja pemerintah naik 8,2% pada Oktober dari tahun sebelumnya.
Tetapi bahkan jika proyek mendapatkan pendanaan dengan cepat, para ekonom mencatat akan perlu beberapa waktu sebelum pengeluaran baru bekerja melalui ekonomi dan pertumbuhan mulai stabil.
Penjualan ritel naik 8,6% pada Oktober dari tahun sebelumnya, pertumbuhan paling lambat sejak Mei. Analis mengharapkan penjualan ritel naik 9,1%, melambat dari 9,2% pada September.
Hilangnya momentum pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan terakhir mengipasi kekhawatiran bahwa China sedang mengalami perlambatan konsumsi.
Penjualan mobil China turun 11,7% pada Oktober, membawa pasar mobil terbesar dunia lebih dekat ke kontraksi tahunan pertamanya setidaknya sejak 1990.
Beijing merilis rancangan rencana pengurangan pajak penghasilan pribadi pada akhir Oktober sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan konsumsi domestik, dan Reuters diberitahu baru-baru ini bahwa pemotongan pajak lebih banyak sedang direncanakan.
Raksasa e-commerce China, Alibaba Group Holding Ltd, melaporkan rekor 213,5 miliar yuan (US$30,70 miliar) dalam penjualan pada hari Minggu dari China Singles Day.
Singles Day adalah hari belanja nasional China, yang euforianya melebihi penjualan gabungan untuk Black Friday dan Cyber Monday di Amerika Serikat.
Namun laju pertumbuhannya turun ke tingkat paling lambat dalam sejarah 10 tahun peristiwa tersebut.
(prm) Next Article Satu demi Satu Tanda-tanda Perlambatan Ekonomi China Muncul
Most Popular