
Yang Lain Nyungsep, Laba Industri China di Juni 2020 Melesat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Geliat perekonomian diĀ China mulai tampak usai hantaman pandemi Covid-19. Dalam laporan Reuters, Senin (27/7/2020), Biro Statistik China melaporkan laba di perusahaan industri China sepanjang Juni 2020 naik 11,5% YoY menjadi 666,55 miliar yuan (setara Rp 1.388 triliun, asumsi Rp 2.083/yuan).
Kenaikan ini menandai pertumbuhan laba tercepat sejak Maret 2019 lalu. Di sisi lain, pencapaian pada Mei lalu menandai pertumbuhan bulanan pertama sektor ini dari sisi pendapatan sejak November 2019, sebelum timbulnya pandemi Covid-19.
Setelah penurunan di awal tahun, ekonomi China rebound lebih dari yang diharapkan pada kuartal II-2020. Ini karena ada langkah untuk menekan penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19 dan kebijakan meningkatkan stimulus.
Namun, para analis memperingatkan rebound perekonomian sangat bergantung pada investasi oleh pemerintah. Ini mengingat untuk sementara permintaan domestik dan global masih lemah.
Pejabat Biro Statistik China Zhu Hong, mengatakan baja, minyak dan gas, hingga penyulingan minyak mengalami peningkatan laba yang signifikan pada Juni, bersamaan dengan berkurangnya biaya produksi dan permintaan yang meningkat.
Tapi Zhu memperingatkan prospek ke depan karena permintaan pasar masih lemah di tengah dampak pandemi Covid-19 dan situasi perdagangan internasional yang "rumit dan parah". Imbasnya, ketidakpastian tetap ada atas keberlanjutan pertumbuhan laba.
Produsen utama bahan baku farmasi dan peralatan medis, termasuk Zhejiang Nhu dan Zhejiang Yueyue, mengatakan mereka mengharapkan laba yang lebih kuat untuk enam bulan pertama dengan penjualan yang lebih baik.
Mulai dari survei pabrik, hingga harga produsen mencerminkan tanda-tanda kenaikan lebih lanjut dalam manufaktur. Namun, para analis mengatakan pabrik bisa kesulitan demi mempertahankan momentum karena permintaan yang meningkat, masalah ekspor, dan banjir besar yang mengganggu konstruksi dan kegiatan ekonomi lainnya di Delta Yangtze. Persediaan yang meningkat dan permintaan yang lesu juga dapat membebani margin laba.
Pendapatan di perusahaan industri milik negara turun 28,5% YoY selama enam bulan pertama, setelah merosot 39,3% pada Januari-Mei, menurut data Biro Statistik.
Keuntungan sektor swasta juga turun 8,4% pada Januari-Juni, menyempit dari penurunan Januari-Mei 11,0%. Data laba industri mencakup perusahaan besar dengan pendapatan tahunan lebih dari 20 juta yuan dari operasi utama mereka.
China, yang awalnya merupakan episentrum awal, penularan dengan kasus terjangkit paling tinggi di dunia, kini berada di posisi ke-26 dengan 83.891 kasus positif, 4.634 kematian, dan 78.918 pasien berhasil sembuh per Senin (27/7/2020), menurut data Worldometers.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Vs AS Bikin Stres! Ribut Terus, 'Perang' Terus....