Perusahaan Tambang China yang Investasi di RI, Ini Daftarnya

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
07 August 2022 12:45
Ilustrasi bendera China. (VCG via Getty Images/VCG)
Foto: Ilustrasi bendera China. (VCG via Getty Images/VCG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekayaan sumber daya alam Indonesia memang terkenal sejak dahulu kala. Kalau dahulu rempah-rempah Indonesia menjadi yang paling dicari, kini sumber daya mineral yang dicari berbagai negara, termasuk China. 

Tambang merupakan komoditas yang memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Sejak puluhan tahun lalu, industri pertambangan atau ekstraktif di Indonesia telah menarik perusahaan kelas dunia berbondong-bondong investasi di sektor minyak dan gas bumi (migas) maupun mineral.

Industri pertambangan di Indonesia menjadi salah satu penyumbang terbesar penerimaan negara. Salah satu hasil tambang yang mempunyai potensi besar, di antaranya migas hingga nikel. Berikut sejumlah perusahaan tambang China yang investasi di Indonesia.

1. China National Offshore Oil Corporation (CNOOC)

China National Offshore Oil Corporation, yang dikenal sebagai CNOOC, berfokus pada eksplorasi dan produksi minyak dan gas di perairan lepas pantai China. Sejak itu berkembang menjadi perusahaan internasional dengan operasi di lebih dari 40 negara.

CNOOC memperoleh lebih dari US$ 108 miliar dalam pendapatan konsolidasi, menempati peringkat ke-63 di perusahaan global teratas Fortune pada tahun 2019.

Selain eksplorasi dan produksi minyak dan gas, CNOOC juga bergerak di bidang penyulingan, pembangkit listrik, pemasaran ritel, dan rekayasa. Sebagian besar operasi utama perusahaan diatur di bawah anak perusahaannya, CNOOC Limited. CNOOC terdaftar di NYSE, diperdagangkan sebagai CEO, dan HKG pada tahun 2001.

Mengutip laporan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) CNOOC telah diberikan persetujuan rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) Lapangan MBF, Wilayah Kerja (WK) Madura Strait yang dioperasikan oleh Husky - CNOOC Madura Limited (HCML) dengan potensi cadangan Lapangan MBF sebesar 38,04 miliar standar kaki kubik (BSCF) untuk memenuhi kebutuhan gas Jawa Timur.

Persetujuan PoD MBF menghasilkan komitmen dari operator Husky - HCML untuk mengembangkan Lapangan MBF di WK Madura Strait dengan investasi sekitar US$ 88 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun.

2. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)

IMIP adalah perusahaan patungan antara Tsangshan Steel Holding asal China dan perusahaan lokal PT Bintang Delapan Mineral. Mengutip laporan Kementerian ESDM, IMIP telah membangun smelter feronikel pertama melalui PT Sulawesi Mining Investment di Bahodopi, Sulawesi Tengah dengan kapasitas 300.000 ton per tahun.

Smelter kedua dibangun PT Indonesia Guang Ching untuk memproduksi 600.000 ton feronikel per tahun. Pada 2021, PT Indonesia Morowali Industrial Park menguasai 50% produksi hilir nikel, INCO berkurang 22%, ANTM hanya 7%, dan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) mengontrol 11%.

IMIP mengoperasikan industri nikel seluas 2.000 hektare dilengkapi dengan pelabuhan laut, bandara, dan pembangkit listrik dengan kapasitas 2 gigawatt (GW). Investasi awal industri nikel ini mencapai US$ 1,5 miliar.

Pada Januari 2020, sekitar 43.000 orang bekerja di kawasan industri termasuk sekitar 5.000 mempekerjakan buruh dari China. Produk dari kawasan industri menghasilkan terutama metalurgi untuk mengembangkan pabrik baterai kendaraan listrik.

3. PetroChina

PetroChina adalah sebuah perusahaan minyak dan gas asal Tiongkok yang merupakan anak usaha dari China National Petroleum Corporation (CNPC).

Perusahaan ini berkantor pusat di Distrik Dongcheng, Beijing merupakan produsen minyak dan gas terbesar di Asia dan kedua di Tiongkok pada 2006 lalu. Mengutip laporan SKK Migas, PetroChina melalui PetroChina International Jabung Ltd merupakan operator Blok Jabung, Jambi.

PetroChina telah resmi mendapatkan perpanjangan kontrak sebagai operator WK Jabung selama 20 tahun untuk periode 2023-2043.

PetroChina mengoperasikan WK Jabung sejak 2002. Perlu diketahui selama kurun waktu 2002 - 2020, PetroChina telah menyalurkan investasi sebesar US$ 5,71 miliar atau sekitar Rp 81,5 triliun dan lebih dari US$ 20 juta atau Rp 285 miliar untuk program-program pemberdayaan masyarakat.


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Intip Gaji Bos-Bos Freeport, Capai Miliran Rupiah per Bulan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular