Perlukah Mengkhawatirkan Perlambatan Ekonomi Euro Zone?

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
06 November 2018 21:51
Ketidakpastian dan peningkatan ketegangan perdagangan dunia telah berdampak kepada Euro Zone.
Foto: Reuters
Brussels, CNBC Indonesia - Ketidakpastian dan peningkatan ketegangan perdagangan dunia telah berdampak kepada Euro Zone. Hal itu tergambar dalam IHS Markit's Euro Zone Composite Final Purchasing Managers' Index (PMI) yang dirilis Selasa (6/11/2018).

Indeks yang kerap dilihat sebagai indikator kesehatan ekonomi berada pada level 53,1 per Oktober 2018. Nilai itu lebih rendah ketimbang September 2018 yang tercatat 54,1. Kendati begitu, nilai itu masih di atas proyeksi, yaitu 52,7.

"Ekonomi terlihat cukup solid," ujar Chief European Economist di Oxford Economist James Nixon seperti dilansir Reuters.

Meskipun PMI mengalami perlambatan, namun awan di atas Euro Zone tidaklah gelap sebagaimana kekhawatiran. Ada sejumlah tanda positif yang disambut positif oleh pasar.

Seperti penghentian program pembelian aset senilai 2,6 triliun euro oleh Bank Sentral Eropa. Faktor lain adalah perbaikan pesanan pada industri Jerman yang meningkat 0,3% atau lebih baik daripada konsensus Reuters yang memperkirakan penurunan 0,6%.

"Data PMI bulan Oktober menunjukkan, bahwa sebagian besar ekonomi Euro Zone utama akan sedikit lebih baik di kuartal IV daripada di kuartal III," kata Jack Allen di Capital Economics.

Nixon menambahkan, memang ada potensi negatif dari kekhawatiran proteksionisme perdagangan ditambah keraguan pasar saham. Namun, informasi yang dicermati dalam PDB dan beberapa data survei menunjukkan tidak ada permasalahan signifikan.


(miq/miq) Next Article Euro Jatuh ke Level Terendahnya Sejak Juni 2017

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular