Internasional

Satu demi Satu Tanda-tanda Perlambatan Ekonomi China Muncul

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 December 2018 13:12
Pertumbuhan pendapatan perusahaan industri China pada bulan November turun untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun.
Foto: REUTERS/Rebecca Cook
Beijing, CNBC Indonesia - Pertumbuhan pendapatan perusahaan industri China pada bulan November turun untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun. Ini terjadi akibat menurunnya permintaan domestik dan eksternal yang mempertegas peningkatan risiko terhadap ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Data yang suram tersebut menambah kekhawatiran akanĀ hilangnya momentum ekonomi ke depannya karena perselisihan perdagangan Beijing dengan Amerika Serikat (AS) semakin menekan sektor manufaktur China yang besar.


Perusahaan juga telah bersiap menghadapi sulitnya kinerja ekonomi tahun depan, di mana banyak yang menunda investasinya sebagai akibat perang dagang, kata para eksekutif perusahaan.

Laba industri turun 1,8% pada November dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 594,8 miliar yuan (Rp 1.254 triliun), kata Biro Statistik Nasional (NBS) di situs webnya, Kamis (26/12/2018). Mengutip Reuters, ini menandai penurunan pertama sejak Desember 2015.

Selama sebelas bulan pertama tahun ini, laba perusahaan industri naik 11,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 6,1 triliun yuan, melambat dari kenaikan 13,6% pada periode Januari-Oktober.

Penurunan laba sebagian besar mencerminkan melambatnya pertumbuhan penjualan dan harga produsen serta kenaikan biaya, kata He ping dari biro statistik dalam sebuah pernyataan yang menyertai data tersebut.

Satu demi Satu Tanda-tanda Perlambatan Ekonomi China MunculFoto: infografis/INI SEKTOR INDUSTRI AS YANG JADI KORBAN TARIF TRUMP & XI JINPING/Aristya Rahadian Krisabella

Ekonom memperkirakan pendapatan akan terus memburuk tahun depan, terbebani oleh kenaikan yang lebih kecil dalam harga industri yang menghadapi pelemahan permintaan, dengan beberapa bahkan memperingatkan adanya risiko deflasi.

Pada bulan November, pertumbuhan harga pabrik China melambat ke laju terlemah dalam dua tahun karena permintaan domestik semakin kehilangan momentum.

"Kelangsungan hidup adalah yang terpenting bagi kami (tahun depan), kami akan lebih berhati-hati dengan investasi kami," kata Jiang Ming, ketua Tianming Group kepada Reuters.

Tianming Group merupakan perusahaan yang berbasis di Henan dan memiliki bisnis di bidang kesehatan, konstruksi, dan keuangan.



"Kami juga perlu mempertahankan arus kas yang lebih baik dan menyimpan amunisi untuk bersiap menghadapi hari-hari yang sulit di masa depan."

Pertumbuhan laba di perusahaan industri China telah melambat sejak April tahun ini karena kenaikan harga pabrik melambat akibat adanya tekanan pada ekonomi global.

Perang dagang yang pahit dengan Amerika Serikat juga telah menekan keseluruhan output dan permintaan dan berdampak negatif terhadap rencana investasi bisnis.

Keuntungan yang diperoleh perusahaan industri milik negara China naik 16,1% year-on-year menjadi 1,8 triliun yuan pada periode Januari-November, melambat dari pertumbuhan 20,6% dalam sepuluh bulan pertama.

Sektor-sektor hulu seperti ekstraksi minyak, batu bara, dan pertambangan logam masih menjadi penyumbang keuntungan tertinggi pada pertumbuhan ekonomi periode 11 bulan, tetapi pertumbuhan mereka telah melambat pada bulan November.


Pertumbuhan laba untuk ekstraksi minyak dan gas alam naik 333% dalam sebelas bulan pertama tahun ini, namun berkurang secara signifikan dari kenaikan sebesar 371% untuk periode Januari-Oktober.

Pada akhir November, kewajiban perusahaan industri meningkat 5,8% dari tahun sebelumnya menjadi 64,6 triliun yuan, menurut Biro Statistik.
(prm) Next Article VIDEO: Kronologi Terjadinya Perang Dagang AS-China

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular