Internasional

Presiden Rouhani: Iran Tetap Jual Minyak & Langgar Sanksi AS

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
05 November 2018 15:08
Iran akan menjual minyaknya dan melanggar sanksi yang diberlakukan AS pada energi vital dan sektor perbankan, kata Presiden Iran Hassan Rouhani.
Foto: REUTERS/Danish Siddiqui/File Photo
Dubai, CNBC Indonesia - Iran akan menjual minyaknya dan melanggar sanksi yang diberlakukan kembali oleh Amerika Serikat (AS) pada energi vital dan sektor perbankan, kata Presiden Iran Hassan Rouhani kepada para ekonom pada pertemuan yang disiarkan langsung di televisi negara, Senin (5/11/2018).

"Amerika ingin memotong penjualan minyak Iran menjadi nol... tetapi kami akan terus menjual minyak kami ... untuk melanggar sanksi," kata Rouhani, dilansir dari Reuters.


Di bulan Mei, Presiden AS Donald Trump menarik Washington keluar dari perjanjian nuklir dunia yang dibuat tahun 2015 dengan Iran dan memberlakukan kembali sanksi putaran pertama terhadap Iran pada bulan Agustus.

Kesepakatan itu awalnya dibuat sebagai bentuk keringanan sanksi dari sebagian besar keuangan dan ekonomi internasional terhadap Iran sebagai imbalan bagi Teheran yang membatasi aktivitas nuklirnya yang disengketakan di bawah pengawasan PBB.

Presiden Rouhani: Iran Tetap Jual Minyak & Langgar Sanksi ASPresiden Iran Hassan Rouhani (Foto: REUTERS/Danish Siddiqui/File Photo)
Para analis memperkirakan ekspor minyak Iran, yang mencapai 2,5 juta barel per hari di waktu normal, akan jatuh menjadi 1 juta hingga 2 juta barel per hari ketika sanksi itu berlaku hari Senin. Hal ini diperkirakan akan semakin menekan pasar yang telah ketat saat ini, AFP melaporkan.

Gangguan produksi di Libya, Venezuela, Nigeria, Meksiko, Angola, dan negara-negara lainnya memaksa anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen non-anggota OPEC mengabaikan kesepakatan pengurangan produksi minyak di Juni dan mulai menaikkan pasokan.

Arab Saudi sendiri mengatakan siap untuk kembali menaikkan produksi menjadi 12 juta barel per hari (bpd) dari 10,7 juta bpd untuk menutupi kekurangan pasokan.


(prm) Next Article Iran Dilanda Krisis, Gubernur Bank Sentral Dicopot

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular