Internasional

Iran Dilanda Krisis, Gubernur Bank Sentral Dicopot

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
25 July 2018 16:31
Gubernur bank sentral Iran, Valiollah Seif, digantikan oleh Abdolnasser Hemati.
Foto: REUTERS/Darren Staples
Teheran, CNBC Indonesia - Iran mengganti pimpinan bank sentralnya pada hari Rabu (25/7/2018), di tengah skandal perbankan dan krisis yang dihadapi perekonomian negara itu, media lokal melaporkan.

Valiollah Seif, yang telah menjabat sebagai gubernur bank sentral sejak Presiden Hassan Rouhani mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2013, digantikan oleh Abdolnasser Hemati setelah rapat kabinet, menurut kantor berita resmi IRNA.

Dilansir dari AFP, Hemati (61 tahun) sebelumnya menjabat sebagai kepala Asuransi Pusat Iran, serta Bank Sina dan Bank Melli. Dia telah ditunjuk sebagai duta besar untuk China sampai dia dipanggil kembali di saat-saat terakhir.

Seif telah dikritik terutama atas tindakan penanganannya terhadap krisis mata uang yang telah menjadikan real kehilangan lebih dari setengah nilainya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tahun lalu.

Sebuah upaya pada bulan April untuk memberlakukan kurs tetap (fixed rate) untuk real telah memicu ledakan permintaan di pasar gelap dan memaksa bank sentral untuk membatalkan kebijakan itu karena nilai mata uang itu jatuh ke rekor terendah pada bulan Juni.


Krisis itu bertepatan dengan pengumuman Washington pada bulan Mei untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 dan memberlakukan kembali sanksi penuh terhadap Teheran. Hal itu memperburuk laju real.

AS juga mengenakan sanksi individu pada Seif pada bulan Mei, menuduhnya membantu Korps Garda Revolusi (Revolutionary Guard Corps) Iran mentransfer jutaan dolar ke Hizbullah dari Lebanon.

Rouhani berterima kasih kepada Seif atas "pelayanannya yang kuat dan serius", dan mengatakan kabinet memiliki "kepercayaan penuh" pada Hemati, AFP melaporkan.

Dia mengatakan prioritas utama adalah mengatasi "lembaga kredit ilegal".

Kebangkrutan beberapa pemberi pinjaman tanpa izin, yang menawarkan suku bunga tinggi dan pinjaman murah dengan modal kecil, menghapus tabungan jutaan deposan dan telah menjadi penyebab utama dari protes baru-baru ini.

Rouhani berjanji akan melakukan tindakan keras terhadap bank-bank yang tidak berizin.

Pemerintahannya telah dipaksa untuk membayar kembali simpanan yang hilang, sehingga sumber daya pemerintah semakin tertekan.
(prm) Next Article Mata Uangnya Melemah Terus, Iran di Ambang Krisis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular