
Internasional
Iran Tak Akan Tunduk pada 'Perang Psikologis' Trump
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
23 July 2018 17:22

Ankara, CNBC Indonesia - Ancaman yang dilontarkan semalam oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Iran terhitung sebagai "perang psikologis", dan Teheran akan terus melawan musuh-musuhnya, kata seorang komandan senior Pengawal Revolusi elit Iran pada hari Senin (23/7/2018).
"Kami tidak akan pernah meninggalkan keyakinan revolusioner kami ... kami akan melawan tekanan dari musuh ... Amerika hanya ingin menghancurkan Iran ... (tetapi) Trump tidak bisa melakukan apapun terhadap Iran," kata Gholamhossein Gheybparvar, seperti yang dilaporkan Iran Students News Agency ISNA.
Presiden Iran Hassan Rouhani pada hari Minggu mengatakan bahwa kebijakan bermusuhan Trump terhadap Teheran dapat menjadi 'awal dari semua perang', menurut laporan oleh kantor berita IRNA, dilansir dari Reuters.
Trump menanggapi melalui pesan Twitter pada Minggu malam dan mengatakan kepada Rouhani untuk "jangan pernah mengancam Amerika Serikat lagi" atau mereka akan menghadapi konsekuensinya.
Pejabat AS yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Reuters bahwa serangan retorika yang sedang dilakukan oleh pemerintahan Trump dimaksudkan untuk mendukung dorongan sanksi terhadap Iran. Hal itu dilakukan untuk menciptakan kerusuhan dan membantu menekan Iran agar mengakhiri program nuklir dan dukungannya terhadap kelompok militan.
(prm) Next Article Trump: Berani Lawan AS, Riwayat Iran Akan Tamat
"Kami tidak akan pernah meninggalkan keyakinan revolusioner kami ... kami akan melawan tekanan dari musuh ... Amerika hanya ingin menghancurkan Iran ... (tetapi) Trump tidak bisa melakukan apapun terhadap Iran," kata Gholamhossein Gheybparvar, seperti yang dilaporkan Iran Students News Agency ISNA.
Presiden Iran Hassan Rouhani pada hari Minggu mengatakan bahwa kebijakan bermusuhan Trump terhadap Teheran dapat menjadi 'awal dari semua perang', menurut laporan oleh kantor berita IRNA, dilansir dari Reuters.
Pejabat AS yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Reuters bahwa serangan retorika yang sedang dilakukan oleh pemerintahan Trump dimaksudkan untuk mendukung dorongan sanksi terhadap Iran. Hal itu dilakukan untuk menciptakan kerusuhan dan membantu menekan Iran agar mengakhiri program nuklir dan dukungannya terhadap kelompok militan.
(prm) Next Article Trump: Berani Lawan AS, Riwayat Iran Akan Tamat
Most Popular