Internasional

Iran-AS Memanas, Trump: JANGAN PERNAH ANCAM AS LAGI!

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
23 July 2018 12:52
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam Presiden Iran Hassan Rouhani dalam unggahan Twitter-nya hari Minggu (22/7/2018) malam waktu setempat.
Foto: REUTERS/Leonhard Foeger
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam Presiden Iran Hassan Rouhani dalam unggahan twitter-nya hari Minggu (22/7/2018) malam waktu setempat. Cuitan itu ditulis dengan huruf kapital yang mengindikasikan kekesalan sang presiden.

"Kepada Presiden Rouhani: JANGAN PERNAH MENGANCAM AMERIKA SERIKAT LAGI ATAU ANDA AKAN MENDAPATKAN KONSEKUENSI YANG SERUPA DENGAN APA YANG SEJARAH PERNAH DERITA DULU. KAMI BUKAN LAGI SEBUAH NEGARA YANG AKAN MEMBELA KATA-KATA GILA ANDA SOAL KEKERASAN DAN KEMATIAN. BERHATI-HATILAH!"

Iran-AS Memanas, Trump: JANGAN PERNAH ANCAM AS LAGI!Foto: Twitter

Kicauan itu muncul setelah Rouhani memperingatkan sang pemimpin AS hari Minggu agar tak mengambil kebijakan yang keras terhadap Teheran. Ia mengatakan: "Perang Iran adalah ibu dari segala perang."

Tetap saja ia tidak menyebut perdamaian di antara kedua negara.

"Anda tidak dalam posisi untuk menghasut warga negara Iran dengan kepentingan dan keamanan Iran," kata Rouhani. Ia diduga merujuk pada laporan terkait upaya Washington untuk mengacaukan kestabilan pemerintahan Islam Iran, dilansir dari CNBC International.

Sebelum kicauan itu disampaikan Trump, Menteri Luar Negeri As Mike Pompeo telah meluncurkan serangan retorika terhadap para pemimpin Iran hari Minggu. Ia membandingkan mereka dengan "mafia" dan menjanjikan dukungan bagi warga Iran yang merasa tidak senang dengan pemerintahannya. Namun, Pompeo tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai dukungan apa yang dimaksud.

Pompeo menyebut Rouhani dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, yang ikut menegosiasikan kesepakatan nuklir dengan AS dan lima negara lainnya, sebagai "hanya beberapa lelaki yang dipoles untuk upaya penipuan ayatollah".

Trump pada bulan Mei menarik AS dari kesepakatan nuklir dengan Iran yang berlaku sejak 2015. Kesepakatan itu sejatinya dibuat untuk menghentikan upaya pengembangan senjata nuklir Iran.



(prm/roy) Next Article Kejamnya Hukuman Ekonomi Trump ke Iran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular