B20 Mulai Jalan, Saham Produsen CPO Sesi I Mayoritas Stagnan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 September 2018 13:07
Sejumlah saham produsen CPO diperdagangkan menguat pada perdagangan sesi I hari ini.
Foto: REUTERS/Samsul Said
Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah pemerintah untuk mulai menerapkan kebijakan B20 (campuran biodiesel sebesar 20% ke minyak diesel) yang jual ke publik memicu ekspektasi para investor terhadap saham-saham perkebunan sawit.

Para pemodal di pasar saham memperkirakan akan terjadi peningkatan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) domestik dan produsen minyak sawit akan diuntungkan dengan kebijakan ini.

Sentimen ini menjadi angin segar bagi sejumlah emiten yang memproduksi CPO dalam negeri. Sejumlah saham produsen CPO diperdagangkan menguat pada perdagangan sesi I hari ini.

Namun tak semua saham produsen CPO naik signifikan. Sebut saja sahamĀ AALI menguat 0,19% ke harga Rp 13.525 siang ini. Kemudian saham SGRO ditutup stagnan di harga Rp 2.290 per saham seteha diperdagangkan dengan tren menguat pagi ini.

Lalu saham LSIP yang juga ditutuo stagnan tapi sempat diperdagangkan menguat pagi ini, ditutup di Rp 1.395 per saham. Ditambah dengan saham SIMP yang naik 1,98% ke harga Rp 515 sepanjang pagi ini.

Pemerintah resmi meluncurkan B20 pada Jumat (31/8/2018) kemarin bahan bakar hasil campuran solar dengan unsur nabati berupa minyak sawit mentah sebanyak 20%.

Kebijakan B20 ini diatur oleh Perpres 66 Tahun 2018 tentang penghimpunan dan penggunaan dana perkebunan kelapa sawit, ditindaklanjuti Kementerian ESDM lewat Permen Nomor 41 Tahun 2018 yang intinya mengatur tentang syarat badan usaha yang menyediakaan dan pemanfaatan BBN untuk biodiesel.

Dengan begini, mulai 1 September 2018, di pom-pom bensin atau SPBU untuk produk solar akan diganti dengan B20. Baik yang subsidi maupun non subsidi, tergantung kesiapan infrastruktur pom bensin terkait.
(hps) Next Article Jokowi: Jangan Lagi RI Ekspor CPO Terus-Terusan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular