Ada 'Harta Karun' di Kebun RI, Nilainya Fantastis

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
24 June 2025 09:50
ilustrasi kelapa sawit
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sejatinya memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Kekayaan tanah air bukan hanya tambang, tapi juga hasil alam dari pertanian dan perkebunan. Hasil pertanian dan perkebunan ini pun jadi andalan ekspor Indonesia seperti sawit.

Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) masih tinggi selama Januari-April tahun ini. Pemerintah pun masih panen dari pendapatan Bea Keluar (BK).

Data Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menunjukkan BK dari ekspor produk sawit pada Januari-April 2025 menembus Rp 9,38 triliun. Nilai tersebut melesat 767,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Setoran terbesar datang dari turunan CPO yakni Rp 7,77 triliun atau melesat 1.997% atau hampir 2.000%.

Lonjakan BK dipengaruhi oleh tingginya harga sawit. Merujuk data Kementerian Perdagangan, harga acuan CPO April naik US$ 7,03 per ton menjadi US$ 961,54 per ton.

Kenaikan pendapatan ini tentu menjadi kabar gembira bagi Menteri Keuangan Sri Mulyani karena bisa menjadi penambah penerimaan negara.

Tingginya harga kakao juga meningkatkan pendapatan negara sebesar 171,6% pada Januari-April 2025. Penerimaan BK dari kakao mencapai Rp 68,8 miliar.

Sebaliknya, penerimaan negara dari mineral jeblok. Hingga April 2025, negara hanya menerima setoran BK sebesar Rp 1,82 triliun dari mineral. Jumlah tersebut anjlok 60,4%.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harta Karun Rp 15 T Diambil Pemerintah, Penemu Malah Dibiarkan Melarat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular