
B20 Diluncurkan! Besok, Solar Sudah Campur Minyak Sawit 20%
Rivi Satrianegara & Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
31 August 2018 17:34

Jakarta, CNBC Indonesia- Biodiesel B20 resmi diluncurkan pemerintah hari ini. Mulai besok, setiap SPBU wajib salurkan bensin solar dengan campuran minyak sawit sebanyak 20% ke pengguna kendaraan.
Peluncuran dilakukan di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian. Dihadiri oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Sekjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial, Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM Rida Mulyana, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia, dan lainnya.
"Kami bersyukur sesuai dengan rencana hari ini melaunching pelaksanaan B20 baik PSO (subsidi) maupun non PSO," kata Darmin di acara peluncuran, Jumat, 31 Agustus 2018.
Darmin menjelaskan kebijakan ini dijalankan guna mendorong ekspor dan memperlambat impor untuk menyehatkan nerara pembiayaan dan mengurangi defisit transaksi berjalan.
Ada beberapa kebijakan yang direncanakan, salah satunya adalah penerapan B20. "Begitu kita mulai akan ada penghematan karena diesel atau solarnya dicampur minyak CPO. Berarti berkurang kebutuhan solarnya," kata Darmin.
Darmin yakin kebijakan ini bisa berbuah cepat bagi negara, terutama untuk penyelamatan devisa. Sementara kebijakan lain membutuhkan proses agak lama, seperti penggenjotan industri pariwisata.
Berdasar hitungan Kementerian ESDM jika kebijakan berlaku efektif per 1 September nanti, maka penghematan yang bisa didapat negara untuk sementara adalah US$1,1 miliar atau Rp 15,8 triliun.
(gus) Next Article Besok Solar Diganti B20, Negara Hemat Devisa Rp 29 T
Peluncuran dilakukan di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian. Dihadiri oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Sekjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial, Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM Rida Mulyana, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia, dan lainnya.
Darmin menjelaskan kebijakan ini dijalankan guna mendorong ekspor dan memperlambat impor untuk menyehatkan nerara pembiayaan dan mengurangi defisit transaksi berjalan.
Ada beberapa kebijakan yang direncanakan, salah satunya adalah penerapan B20. "Begitu kita mulai akan ada penghematan karena diesel atau solarnya dicampur minyak CPO. Berarti berkurang kebutuhan solarnya," kata Darmin.
Darmin yakin kebijakan ini bisa berbuah cepat bagi negara, terutama untuk penyelamatan devisa. Sementara kebijakan lain membutuhkan proses agak lama, seperti penggenjotan industri pariwisata.
Berdasar hitungan Kementerian ESDM jika kebijakan berlaku efektif per 1 September nanti, maka penghematan yang bisa didapat negara untuk sementara adalah US$1,1 miliar atau Rp 15,8 triliun.
(gus) Next Article Besok Solar Diganti B20, Negara Hemat Devisa Rp 29 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular