Rupiah Tembus Rp 14.700/US$, Saham Konstruksi Anjlok Dalam

Roy Franedya, CNBC Indonesia
31 August 2018 12:06
Saham WIKA yang turun paling dalam, 3,74%.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah kembali melemah ke Rp 14.700/US$. Ini adalah nilai terendah rupiah sejak Juni 1998, ketika krisis moneter melanda Indonesia.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) sesi pertama perdagangan hari ini ditutup anjlok 1,19% ke level 5.947,35. Investor pun berbondong-bondong melepas saham emiten kontruksi.

Dalam sektor konstruksi, harga saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang anjlok terdalam. Harga WIKA anjlok 3,74% menjadi Rp 1.545 per saham. Saham WIKA sudah diperdagangkan 1.178 kali dengan volume 6,62 juta lembar saham. Total transaksi Rp 10,32 miliar.

Selanjutnya saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang turun 2,31% menjadi Rp 1.905 per lembar saham. Saham WSKT sudah diperdagangkan 1.791 kali dengan volume 12,99 juta lembar saham. Total transaksi Rp 24,68 miliar.

Saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 2,16% menjadi Rp 9.050 per saham. Saham SMGR telah diperdagangkan sebanyak 1.422 kali dengan volume 1,47 juta saham. Total transaksi Rp 13,32 miliar.

Saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun 2,01% menjadi Rp 17.025 per saham. saham INKP telah diperdagangkan 445 kali dengan volume 143 ribu saham. Total transaksi Rp 2,44 miliar.

Rupiah menyentuh level psikologis baru Rp 14.700/US$ karena koreksi ke atas pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dari 4,1% menjadi 4,2% pada tahun ini. Perbaikan proyeksi ini diartikan pelaku pasar sebagai konfirmasi akan kenaikan suku bunga The Fed menjadi 4 kali tahun ini.



(roy/hps) Next Article Fitch: Utang BUMN Karya Terdongkrak, Perlu Pembayaran Segera

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular