Direksi dan Komisaris Kisruh, BEI akan Panggil AISA
Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 July 2018 11:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memanggil PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) terkait dengan kisruh yang terjadi antara dewan komisaris dan dewan direksi perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan yang digelar Jumat (27/7) pekan lalu.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia mengatakan selain melakukan pemanggilan, BEI juga sudah meminta penjelasan kepada perusahaan terkait hal tesebut.
"Bursa sudah meminta Perseroan untuk hadir dalam hearing dengan IDX," kata Yetna kepada CNBC Indonesia, Senin (30/7).
Adapun saat ini perdagangan saham perusahaan masih dihentikan (suspensi) oleh bursa sejak 5 Juli yang lalu. Suspensi ini juga terkait dengan ketidakmampuan perusahaan untuk membayarkan kupon obligasi yang sudah jatuh tempo.
Kekisruhan awalnya terjadi karena sejumlah investor menolak laporan keuangan 2017 yang sudah diaudit. Seorang investor yang menghadiri rapat tersebut menyatakan 61% pemegang saham menolak laporan tersebut.
Dalam RUPST ini juga terjadi terjadi friksi antara jajaran manajemen. Dia ada agenda pergantian seluruh direksi yang dianggap tanpa persetujuan semua pihak.
Joko Mogoginta, direktur utama sekaligus pendiri perusahaan menuding dalam RUPS tersebut terjadi aksi pengambilalihan perusahaan secara paksa oleh pemegang saham lainnya, KKR Asset Management LLC.
(hps) Next Article Ratusan Investor Ritel AISA Hadiri RUPS Tahunan
Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia mengatakan selain melakukan pemanggilan, BEI juga sudah meminta penjelasan kepada perusahaan terkait hal tesebut.
"Bursa sudah meminta Perseroan untuk hadir dalam hearing dengan IDX," kata Yetna kepada CNBC Indonesia, Senin (30/7).
Kekisruhan awalnya terjadi karena sejumlah investor menolak laporan keuangan 2017 yang sudah diaudit. Seorang investor yang menghadiri rapat tersebut menyatakan 61% pemegang saham menolak laporan tersebut.
Dalam RUPST ini juga terjadi terjadi friksi antara jajaran manajemen. Dia ada agenda pergantian seluruh direksi yang dianggap tanpa persetujuan semua pihak.
Joko Mogoginta, direktur utama sekaligus pendiri perusahaan menuding dalam RUPS tersebut terjadi aksi pengambilalihan perusahaan secara paksa oleh pemegang saham lainnya, KKR Asset Management LLC.
(hps) Next Article Ratusan Investor Ritel AISA Hadiri RUPS Tahunan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular