
Internasional
Inflasi Turki di Mei Kembali Melesat Tinggi
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
04 June 2018 18:06

Ankara, CNBC Indonesia - Angka inflasi Turki melonjak pada Mei dan semakin meningkatkan tekanan bagi bank sentral untuk kembali menaikkan suku bunga acuan karena kekhawatiran akan kekuatan perekonomian negara itu terus menghantui.
Tiga minggu menjelang pemilu presiden dan parlemen dadakan tanggal 24 Juni mendatang, indeks harga konsumen terbang ke level 12,15% pada Mei dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut data kantor statistik Turki yang dikutip AFP hari Senin (4/6/2018).
Angka tersebut naik tajam dibandingkan 10,85% yang tercatat di April.
Para investor telah lama mengungkapkan kekhawatiran bahwa pemerintah tidak mengambil langkah yang cukup untuk menurunkan inflasi di tengah-tengah berbagai sinyal yang menunjukkan ekonomi sedang overheating.
Mata uang Turki, Lira, telah terdepresiasi hampir 20% sepanjang tahun ini.
Bank sentral telah berupaya memperkuat nilai tukar dengan cara menaikkan suku bunganya 300 basis poin (bps) bulan lalu dan juga menyederhanakan kebijakan politiknya.
Presiden Recep Tayyip Erdogan telah berulang kali menyerukan penurunan suku bunga acuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, satu langkah yang disebut para analis merupakan upaya mengganggu independensi bank sentral.
Namun pekan lalu, Wakil Perdana Menteri Turki Mehmet Simsek dan gubernur bank sentral, Murat Cetinkaya, meyakinkan investor asing di London bahwa negaranya berkomitmen memerangi inflasi dan menerapkan reformasi.
Saat ini, perhatian sedang tertuju pada bank sentral Turki yang akan mengadakan pertemuan hari Kamis mendatang untuk memutuskan apakah suku bunga akan berubah.
(prm) Next Article Sikap Erdogan Buat Investasi di Lira Turki Makin Tak Jelas
Tiga minggu menjelang pemilu presiden dan parlemen dadakan tanggal 24 Juni mendatang, indeks harga konsumen terbang ke level 12,15% pada Mei dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut data kantor statistik Turki yang dikutip AFP hari Senin (4/6/2018).
Angka tersebut naik tajam dibandingkan 10,85% yang tercatat di April.
Mata uang Turki, Lira, telah terdepresiasi hampir 20% sepanjang tahun ini.
Bank sentral telah berupaya memperkuat nilai tukar dengan cara menaikkan suku bunganya 300 basis poin (bps) bulan lalu dan juga menyederhanakan kebijakan politiknya.
Presiden Recep Tayyip Erdogan telah berulang kali menyerukan penurunan suku bunga acuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, satu langkah yang disebut para analis merupakan upaya mengganggu independensi bank sentral.
Namun pekan lalu, Wakil Perdana Menteri Turki Mehmet Simsek dan gubernur bank sentral, Murat Cetinkaya, meyakinkan investor asing di London bahwa negaranya berkomitmen memerangi inflasi dan menerapkan reformasi.
Saat ini, perhatian sedang tertuju pada bank sentral Turki yang akan mengadakan pertemuan hari Kamis mendatang untuk memutuskan apakah suku bunga akan berubah.
(prm) Next Article Sikap Erdogan Buat Investasi di Lira Turki Makin Tak Jelas
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular