Internasional
Pemilu Venezuela, Erdogan & Maradona Dukung Incumbent
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
18 May 2018 12:30

Venezuela, CNBC Indonesia - Presiden Venezuela yang secara diplomatik terisolasi, mendapat dukungan dari Presiden Turki Tayyip Erdogan dan legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona pada hari Kamis menjelang pemilihan akhir pekan ini, yang secara luas dicela sebagai sesuatu yang tidak adil.
Amerika Serikat, Uni Eropa dan negara-negara besar Amerika Latin telah mengkritik pemungutan suara pada hari Minggu di mana Presiden sayap kiri, Nicolas Maduro kemungkinan akan memenangkan pemilihan kembali untuk masa jabatan enam tahun.
Kritikus mengatakan Maduro, seorang mantan sopir bus berusia 55 tahun yang telah menyebabkan krisis ekonomi, hampir dijamin kemenangannya karena dua lawannya yang paling populer dilarang mencalonkan diri, selain itu dewan pemilihan juga diketahui pro-pemerintah.
Administrasi Trump telah mengancam menerapkan sanksi lebih lanjut dan mendesak Amerika Latin untuk melarang pejabat Venezuela mencampuri sistem keuangan pemerintah tersebut dan membatasi visa perjalanan mereka.
Maduro sangat menyambut setiap dukungan dari luar negeri untuk pemilihan pada hari Minggu. Sebagai bentuk kampanye, ia berusaha melegitimasi kepemimpinannya, sambil menekan krisis ekonomi parah yang membuat orang-orang Venezuela tidak bisa makan, menyerah pada penyakit mereka, dan beremigrasi secara massal.
Dilansir dari Reuters, Maduro dan Erdogan secara terpisah mengadakan percakapan dalam acara bincang-bincang di televisi pemerintah Venezuela pada hari Kamis.
"Saya yakin Anda akan menang," kata Erdogan kepada Maduro, yang saingan utamanya adalah mantan Gubernur negara bagian Henri Falcon, yang menarik diri dalam pencalonan presiden sebagai bentuk boikot oposisi.
Pada gilirannya, Maduro mengatakan kepada Erdogan bahwa "Venezuela akan memberikan pelajaran tentang demokrasi dan kebebasan kepada dunia pada hari Minggu."
Pada acara penutupan kampanye Maduro pada Kamis di Caracas tengah, Maradona mengejutkan penonton dengan menari mengikuti irama lagu reggaeton yang menarik, sambil mengibarkan bendera kuning, biru dan merah Venezuela.
Maradona, yang menyebut dirinya 'tentara' untuk Maduro, terkenal karena mendukung politisi sayap kiri dan merupakan teman dari pendahulunya, Hugo Chavez, dan mendiang pemimpin Kuba, Fidel Castro, yang gambarnya ditato di kakinya.
Maduro terus menerus mengatakan bahwa kampanye yang dipimpin sayap kanan, yang dipimpin AS, adalah langkah untuk mensabotase ekonomi demi mendorong kudeta dan menciptakan kepemimpinan kapitalis.
"Saya akan mempersembahkan hidup saya untuk memperbaiki ekonomi negara ini. Semangat saya diperbarui, energi saya terisi kembali," kata Maduro kepada kerumunan pendukung kaos merah di relinya, dan mengatakan telah setia kepada warisan Chavez selama masa jabatan pertamanya.
(roy) Next Article Krisis Venezuela: Inflasi Ribuan Persen Lumpuhkan Segalanya
Amerika Serikat, Uni Eropa dan negara-negara besar Amerika Latin telah mengkritik pemungutan suara pada hari Minggu di mana Presiden sayap kiri, Nicolas Maduro kemungkinan akan memenangkan pemilihan kembali untuk masa jabatan enam tahun.
Administrasi Trump telah mengancam menerapkan sanksi lebih lanjut dan mendesak Amerika Latin untuk melarang pejabat Venezuela mencampuri sistem keuangan pemerintah tersebut dan membatasi visa perjalanan mereka.
Maduro sangat menyambut setiap dukungan dari luar negeri untuk pemilihan pada hari Minggu. Sebagai bentuk kampanye, ia berusaha melegitimasi kepemimpinannya, sambil menekan krisis ekonomi parah yang membuat orang-orang Venezuela tidak bisa makan, menyerah pada penyakit mereka, dan beremigrasi secara massal.
Dilansir dari Reuters, Maduro dan Erdogan secara terpisah mengadakan percakapan dalam acara bincang-bincang di televisi pemerintah Venezuela pada hari Kamis.
"Saya yakin Anda akan menang," kata Erdogan kepada Maduro, yang saingan utamanya adalah mantan Gubernur negara bagian Henri Falcon, yang menarik diri dalam pencalonan presiden sebagai bentuk boikot oposisi.
Pada gilirannya, Maduro mengatakan kepada Erdogan bahwa "Venezuela akan memberikan pelajaran tentang demokrasi dan kebebasan kepada dunia pada hari Minggu."
Pada acara penutupan kampanye Maduro pada Kamis di Caracas tengah, Maradona mengejutkan penonton dengan menari mengikuti irama lagu reggaeton yang menarik, sambil mengibarkan bendera kuning, biru dan merah Venezuela.
Maradona, yang menyebut dirinya 'tentara' untuk Maduro, terkenal karena mendukung politisi sayap kiri dan merupakan teman dari pendahulunya, Hugo Chavez, dan mendiang pemimpin Kuba, Fidel Castro, yang gambarnya ditato di kakinya.
Maduro terus menerus mengatakan bahwa kampanye yang dipimpin sayap kanan, yang dipimpin AS, adalah langkah untuk mensabotase ekonomi demi mendorong kudeta dan menciptakan kepemimpinan kapitalis.
"Saya akan mempersembahkan hidup saya untuk memperbaiki ekonomi negara ini. Semangat saya diperbarui, energi saya terisi kembali," kata Maduro kepada kerumunan pendukung kaos merah di relinya, dan mengatakan telah setia kepada warisan Chavez selama masa jabatan pertamanya.
(roy) Next Article Krisis Venezuela: Inflasi Ribuan Persen Lumpuhkan Segalanya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular