Internasional
Venezuela Pakai Uang Baru, Analis: Itu Cuma Penipuan
Roy Franedya, CNBC Indonesia
20 August 2018 18:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan devaluasi mata uang Venezuela yang akan berlaku Senin (20/8/2018) ditakutkan akan memperburuk hiperinflasi di negara yang dilanda krisis ini.
Pada Jumat (17/8/2018) Presiden Nicolas Maduro mengumumkan pengeluaran uang baru yang memotong lima nol di mata uang bolivar sebagai salah satu obat untuk mengakhiri gejolak ekonomi berkepanjangan di negara kaya minyak tetapi miskin uang ini.
Langkah ini secara efektif mendevaluasi mata uang Venezuela sekitar 96%. Langkah-langkah lain yang diumumkan pekan lalu termasuk harga gas bersubsidi tinggi, kenaikan pajak perusahaan dan kenaikan upah minimum besar-besaran.
Para ekonom mengatakan dengan memperkenalkan langkah-langkah tersebut, pemerintahan Maduro hanya cenderung memperburuk keadaan. Pemerintah yang kekurangan dana ini telah gagal meyakinkan pemegang obligasi dan sedang menghadapi sanksi lanjutan AS.
Luis Vicente Leon, presiden Datanalisis, perusahaan riset yang berbasis di Caracas, mengatakan paket ekonomi terbaru Venezuela kemungkinan akan menyebabkan masalah besar bagi bisnis domestik.
"Kebijakan ini: kenaikan gaji yang eksponensial, perubahaan frekuensi pembayaran pajak dan mendorong konsumsi bisa menjadi bencana pada arus kas perusahaan," kata Leon dalam tweet yang diposting di Jumat.
Mata uang baru ini akan dinamakan 'bolivar berdaulat' untuk membedakan mata uang sebelumnya yang bernama 'bolivar kuat'. Mata uang baru ini akan dipatok ke cryptocurrency Petro yang belum diterima secara luas di negara tersebut.
"Saya ingin negara itu pulih dan saya memiliki formula. Percayalah pada saya," kata Maduro dalam pidato yang disiarkan di televisi negara Jumat malam. "Mereka telah membentuk harga kita. Saya membayar gaji dan harga petrolisasi ... Kami akan mengubah petro menjadi referensi yang mematok seluruh pergerakan ekonomi," tambahnya.
Pada Jumat (17/8/2018) Presiden Nicolas Maduro mengumumkan pengeluaran uang baru yang memotong lima nol di mata uang bolivar sebagai salah satu obat untuk mengakhiri gejolak ekonomi berkepanjangan di negara kaya minyak tetapi miskin uang ini.
Luis Vicente Leon, presiden Datanalisis, perusahaan riset yang berbasis di Caracas, mengatakan paket ekonomi terbaru Venezuela kemungkinan akan menyebabkan masalah besar bagi bisnis domestik.
"Kebijakan ini: kenaikan gaji yang eksponensial, perubahaan frekuensi pembayaran pajak dan mendorong konsumsi bisa menjadi bencana pada arus kas perusahaan," kata Leon dalam tweet yang diposting di Jumat.
Mata uang baru ini akan dinamakan 'bolivar berdaulat' untuk membedakan mata uang sebelumnya yang bernama 'bolivar kuat'. Mata uang baru ini akan dipatok ke cryptocurrency Petro yang belum diterima secara luas di negara tersebut.
"Saya ingin negara itu pulih dan saya memiliki formula. Percayalah pada saya," kata Maduro dalam pidato yang disiarkan di televisi negara Jumat malam. "Mereka telah membentuk harga kita. Saya membayar gaji dan harga petrolisasi ... Kami akan mengubah petro menjadi referensi yang mematok seluruh pergerakan ekonomi," tambahnya.
Next Page
Ancaman krisis tenaga kerja
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular