Mata Uangnya Jatuh, Venezuela Patok Kurs Pakai Cryptocurrency

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
20 August 2018 06:46
Maduro mengatakan ia akan merombak sistem kurs Venezuela dan mematok gaji, uang pensiun, dan harga-harga terhadap petro.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada hari Jumat (17/8/2018) mengumumkan satu-satunya kurs acuan yang dipatok berdasarkan mata uang virtual (cryptocurrency) milik pemerintah, petro, yang nilainya didevaluasi sekitar 96%.

Ekonom menyebut langkah itu akan semakin memperparah hiper-inflasi di negara yang sedang bergejolak itu.

Selain itu, beberapa perombakan ekonomi besar-besaran yang akan dilakukan oleh mantan pengemudi bus dan pemimpin serikat pekerja itu adalah menaikkan gaji minimum hingga lebih dari 3.000%, mendorong naik tarif pajak korporasi, dan menaikkan harga bahan bakar minyak dalam beberapa pekan ke depan.

"Saya ingin negara ini pulih dan saya memiliki formulanya. Percayalah," ujar Maduro dalam sebuah pidato malam yang ditayangkan stasiun televisi pemerintah, Reuters melaporkan.

[Gambas:Video CNBC]

Namun, para ekonom ragu pemerintah Venezuela yang sedang kekurangan pendapatan akan mampu melakukannya. Negara itu juga sedang menghadapi sanksi Amerika Serikat (AS) dan telah gagal membayar utangnya kepada para pemegang obligasi negara.

Warga Venezuela justru akan melihat gaji mereka semakin tergerus inflasi dan berbagai perusahaan akan semakin terpukul oleh beban kenaikan gaji dan tarif pajak, ujar para ekonom.

"Di tengah devaluasi yang agresif dan ekspansi moneter akibat gaji dan bonus, kami memperkirakan hiper-inflasi akan semakin agresif. Semua ini dalam konteks penghapusan kelebihan uang yang beredar tidak kredibel. Yang terburuk di seluruh dunia," ujar ekonom Venezuela di perusahaan konsultasi Ecoanalitica, Asdrubal Oliveros.

Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperkirakan inflasi di Venezuela akan menyentuh 1.000.000% tahun ini.


Maduro mengatakan ia akan merombak sistem kurs Venezuela dan mematok gaji, uang pensiun, dan harga-harga terhadap petro. Petro adalah mata uang kripto yang diluncurkan pemerintah awal tahun ini.

Tidak jelas bagaimana pemerintah akan melaksanakan rencana itu dan Kementerian Informasi tidak merespons permintaan untuk memberikan keterangan, tulis Reuters.

Para ahli mata uang digital telah menyatakan keraguan mereka bahwa petro adalah sebuah instrumen keuangan yang berfungsi baik dengan mengatakan kurangnya informasi yang tersedia mengenai cara mata uang virtual ini bekerja serta sanksi AS yang akan membatasinya.

Presiden AS Donald Trump di bulan Maret menandatangani peraturan yang melarang semua transaksi keuangan di negaranya yang melibatkan petro. Pemerintah AS memperingatkan bahwa cryptocurrency Venezuela itu adalah sebuah penipuan.

Pemerintah Venezuela sendiri tidak memberikan data yang jelas mengenai siapa saja investor petro dan berapa banyak dana yang mereka kumpulkan dari penjualan mata uang itu.

Maduro pada hari Jumat mengatakan satu petro akan setara dengan US$60 (Rp 864.000) dan setara dengan 360 juta bolivar (mata uang Venezuela). Ini berarti nilai kurs baru ditetapkan sekitar 6 juta bolivar per dolar AS atau devaluasi 96% dibandingkan kurs DICOM resmi saat ini sebesar 248.832 bolivar per dolar.
(prm) Next Article Krisis, Inflasi Venezuela Akan Tembus 1.000.000% di 2018!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular