Inflasi Tembus 65%, Lira Sentuh Level Terendah Lawan Dolar

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Turki Lira mencapai rekor terendah baru terhadap dolar AS pada hari Kamis. Lira diperdagangkan pada 30,005 terhadap dolar sebelum tengah hari waktu setempat.

Hal ini menandai pertama kalinya lira menembus level 30 terhadap dolar. Dolar telah naik 0,17% terhadap mata uang Turki dari sesi hari sebelumnya.

Lira yang terkepung telah jatuh sekitar 37% terhadap patokan AS selama setahun terakhir, karena para pembuat kebijakan moneter mencoba memerangi inflasi dua digit dengan terus menaikkan suku bunga.

Baca: Goks Erdogan! Inflasi Turki Nyaris Tembus 65%

Pendekatan yang lebih konvensional ini mengikuti kebijakan yang tidak lazim selama beberapa tahun di mana Ankara menolak untuk memperketat suku bunga meskipun inflasi meningkat, sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara rutin menyebut kenaikan suku bunga sebagai "induk segala kejahatan."

Inflasi di negara berpenduduk sekitar 84 juta jiwa ini naik menjadi 64,8% secara tahunan di bulan Desember, naik dari 62% di bulan November. Angka ini masih mengalami perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya, setelah inflasi Turki mencapai puncaknya sebesar 85,5% pada Oktober 2022.

Lira Turki telah kehilangan lebih dari 80% nilainya terhadap dolar selama lima tahun terakhir. Ini meningkatkan biaya impor dan utang luar negeri dan secara dramatis melemahkan daya beli masyarakat Turki.

Sebuah tim keuangan baru ditunjuk pada bulan Juni tahun lalu, dan bank sentral Turki mulai melakukan perubahan tajam, menaikkan suku bunga di bawah pemerintahan gubernur baru Hafize Gaye Erkan. Suku bunga acuan negara tersebut telah dinaikkan dari 8,5% menjadi 42,5%.

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Bersaudara Bandar Kripto Dipenjara 11.196 Tahun